Sunday, November 17, 2019

Mystory: Katakan (padaku) dan Kuatkan (aku)

Pikiranku terlalu melayang-layang
Tapi kau ajarkan aku untuk berpasrah
Otakku berimajinasi terlalu jauh
Tak mengerti, rasanya ada yang salah..

Mungkin kau tak tahu apa yang ku tahu
Mungkin kau memang berada di dimensi yang berbeda
Mungkin kau punya cara yang tak sejalan
Dengan perasaanku yang sulit dijelaskan..

Salahkah ketika aku punya perasaan ini?
Salahkah ketika aku butuh dikuatkan?
Salahkah ketika otak ini merajut benang kusut?
Kutahu ini menyakitkan
Untukmu, bahkan juga untuk diriku sendiri..

Aku tahu kita butuh saling percaya
Aku tahu kita butuh saling berpasrah
Demi kedua insan yang harus berkembang
Aku tahu aku salah ketika aku terlalu mengekang
Aku tahu aku salah ketika terlalu menaruh curiga
Tapi tolong katakan dan kuatkan..

Katakan sekiranya rahasia yang mungkin kau simpan
Aku tak tahu itu apa, tapi rasanya ada yang salah..
Kuatkan sekiranya hati yang terlalu rapuh oleh jarak
Aku tak tahu caranya, tapi aku begitu membutuhkan..

Jangan kita kompetisikan kesulitan kita
Karena semua orang punya batasan yang berbeda
Jangan juga kau samakan cara menyelesaikan masalah
Karena kita berdua saja tak kunjung menyamakan asa..

Dua kata diakhir semuanya
Yang begitu kubutuh untuk menyirnakan ragu
"Katakan..."
"Kuatkan..."
Untukmu, seseorang yang terus keperjuangkan.

*ps : i  m i s s  y o u.

Wednesday, November 13, 2019

Mystory: Tetesan Perpisahan

Tersadar, ruang itu tiba-tiba kosong
Tersadar, kaki melangkah seolah semua adalah lumrah
Tersadar, menit kala itu menjadi menit terpahit
Jelas, waktunya telah tiba
untuk melepas jumpa menjadi kata berpisah

Langit sore itu tak seperti biasanya
Gelap lama namun tak kunjung menampakkan airnya
Apa mereka mengejekku?
Seseorang yang terus menahan sendu
Hingga akhirnya tertumpah di malam itu

Aku berkata,
Aku akan rindu saat deruman motor khas terdengar dari ruang tamu
Aku akan rindu saat bulan bersinar dan kita masih dengan dua mangkuk ronde kita
Aku akan rindu diam dalam hening menatap bangunan tinggi itu sembari kamu disebelahku
Aku akan rindu momen penentuan tempat makan yang acapkali tak sesuai ekspetasi kita
Benar, aku akan rindu semuanya tanpa terkecuali

Bukan maksud untuk memberatkan jalan
Karena cerita kehidupan membentang di depan
Hanya saja kesepian terasa terlalu kalbu
Membiarkan otak terus merakit imajinasi biru
Imajinasi tentang rindu dan sendu yang menjadi satu

Hati memang kerap khawatir dan tertekan
Atas hadirnya seonggok cerita dan rasa nyaman
Tapi, kuyakin kita sudah saling menguatkan
Tetesan air mata malam itu semoga meyakinkan

Hai kamu, selamat berjuang. Semoga kita kuat

Jogja akan merindukanmu, begitu pula aku
Doaku menyertaimu, wahai nyamanku
Semoga langkahmu terus terberkati
Seiring raga ini akan terus menanti
Waktu dan saat dimana kita bertemu kembali

I love you.

ttd, 14 Nov 2019.

Monday, January 1, 2018

10 Teka-Teki Asah Otak (Riddles)

"Use your logic, not your feeling"
Berdasarkan kalimat tersebut jelas bahwa seharusnya kaum adam jauh lebih hebat dibanding kaum hawa dalam menebak teka-teki berikut ini, tapi ya......... siapa yang tahu ? :)

So, inilah 10 teka-teki yang mungkin udah pernah kalian denger, pernah kalian mainkan juga bareng temen-temen kalian. Tapi disini posisinya, aku cuma mau menulis ulang aja dan aku memang tidak mendoktrin bahwa teka-teki ini milikku dan aku yang buat, of course not...

Hope you enjoy it, have fun, and try to solve the riddles !

1. Di sebuah ruang tertutup, kosong, tanpa ada peralatan apapun disitu, hanya ada balok melintang di langit-langit sejauh tiga meter dari permukaan lantai dasar. Suatu ketika seorang pria ditemukan tewas gantung diri dengan talinya terikat pada balok melintang tersebut. Saat polisi tiba di TKP, posisi ruangan terkunci rapat, tidak ada jendela satu pun dalam ruangan itu, tidak ada kursi ataupun tangga untuk berpijak, hanya ada genangan air tepat di bawah kaki pria yang tewas tersebut. Polisi pun mengasumsikan bahwa itu adalah pembunuhan. Namun, ketika Sherlock Holmes datang, ia melihat sekeliling TKP sekilas lalu menyimpulkan bahwa kejadian tersebut adalah bunuh diri.
Pertanyaan :
Mengapa Sherlock bisa menyimpulkan demikian ? Lalu, bagaimana cara pria tersebut bunuh diri ?

2. Suatu ketika, ditemukan sebuah mayat dengan luka tembak di pelipis kepalanya. Di tangan mayat tersebut terdapat pistol yang dengan erat digenggamnya. Selain itu, di sebelah mayat tersebut terdapat sebuah rekaman suara. Polisi menganalisis pistol dan luka tembak di kepala mayat tersebut dan hasilnya cocok, bahwa benar pistol itulah yang digunakan untuk menembak kepala mayat tersebut. Kemudian polisi memutar rekaman suara dan semakin yakin bahwa kejadian tersebut adalah bunuh diri. Berikut isi rekaman suaranya : "Aku sudah terlalu bosan hidup di dunia ini, aku ingin mengakhiri hidupku sekarang juga, maafkan semua kesalahanku. DOR (suara tembakan). KLIK (suara rekaman dihentikan)". Sherlock Holmes yang juga ikut mendengarkan rekaman tersebut malah menyimpulkan hal yang berlawanan dengan pihak kepolisian. Ia mengatakan bahwa kejadian tersebut pastilah pembunuhan.
Pertanyaan : 
Mengapa Sherlock bisa menyimpulkan demikian ? Apa kunci dari pembunuhan tersebut ?

3. Di sebuah apartemen sepuluh tingkat ditemukan mayat yang tewas terjatuh dari apartemen tersebut. Tidak ada seorang pun yang tahu dari lantai berapakah mayat itu terjatuh. Juga, tidak ditemukan siapapun di apartemen tersebut ketika polisi tiba di TKP. Polisi yang melihat kejadian tersebut kemudian menyimpulkan bahwa itu bunuh diri. Ketika itu, Sherlock Holmes datang ke TKP. Ia mengadakan sedikit penyelidikan. Ia masuk ke dalam apartemen tersebut. Di lantai satu, ia membuka jendela, melihat ke tempat mayat tergeletak, dan menutup kembali jendela tersebut. Ia kemudian naik ke lantai dua, kembali membuka jendela, melihat ke bawah tempat mayat tergeletak, dan menutup kembali jendelanya. Ia terus melakukan hal yang sama persis hingga ke lantai sepuluh. Ketika tiba di lantai sepuluh dan telah melakukan hal yang sama persis seperti sebelumnya, Sherlock memanggil polisi dan menyimpulkan bahwa kejadian tersebut adalah pembunuhan.
Pertanyaan :
Mengapa Sherlock bisa menyimpulkan demikian ? Apa kunci dari pembunuhan tersebut ?

4. Suatu ketika terdapat sepasang suami-istri di sebuah rumah di perkotaan. Suatu hari, istri tersebut pergi mandi. Ketika tengah asyik mandi, sang istri mendengar suara teriakan pria dari arah ruang tamu. Ia pun bergegas menyelesaikan mandinya, keluar dari kamar mandi, dan menuju ke ruang tamu. Di ruang tamu, ia mendapati suaminya bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa lagi. Ketika itu juga, ia melihat seorang pria mengenakan topeng keluar dari jendela rumahnya. Sang istri yang melihat kejadian tersebut sejenak merasa sangat kaget, namun kemudian ia tidak melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian.
Pertanyaan : 
Apa yang sebenarnya terjadi ? Mengapa sang istri tidak melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian ?

5. Di hari pengadilan, seorang terpidana hukum mati dihadapkan pada sang Raja. Disaksikan oleh banyak rakyatnya, Raja tersebut ingin dipandang baik. Oleh sebab itu, prosesi hukuman mati terpidana tersebut dilakukan dengan cara mengambil undi, agar dianggap bahwa Raja masih memiliki rasa manusiawi. Namun demikian, Raja tersebut licik adanya. Ia tidak ingin terpidana tersebut bebas. Dengan demikian, ia menyediakan dua undi, dimana seharusnya kedua undi tersebut tertulis BEBAS dan MATI, namun raja menyediakan dua undi dengan tulisan MATI dan MATI. Terpidana tahu akan kelicikan sang Raja dan tetap harus memilih salah satu dari undi tersebut. Yang ajaib, pada akhirnya terpidana tersebut berhasil bebas dan sang Raja tidak dapat melakukan apapun.
Pertanyaan : 
Bagaimana cara terpidana tersebut dapat bebas ?

6. Suatu ketika, terdapat tiga buah lampu yang terhubung dengan tiga buah saklar. Tiga lampu terletak di dalam ruangan, sedangkan ketiga saklarnya terletak di luar ruangan. Satu saklar untuk satu lampu. Seorang pria diminta untuk menentukan pasangan saklar-dan-lampu yang cocok. Ia boleh menghidupkan atau mematikan lampu sebanyak yang ia mau, namun ia hanya boleh sekali saja masuk ke dalam ruangan itu dan tidak boleh menekan saklar lagi. Ketika ia masuk ke dalam ruangan itu, ia langsung dapat menebak pasangan saklar-lampu yang cocok tanpa keluar kembali dari ruangan dan melihat posisi saklarnya.
Pertanyaan :
Bagaimana cara pria tersebut dapat menebak pasangan saklar-lampu yang cocok ?

7. Di sebuah hutan terdapat sebuah rumah besar dimana di dalamnya dihuni oleh dua orang ayah dan dua orang anak. Suatu hari, salah seorang ayah pergi keluar untuk berburu hewan liar. Ia berhasil menemukan seekor kijang, menembak kijang tersebut, dan membawanya pulang ke rumah. Ia pun memasak kijang tersebut untuk santap mereka bersama. Namun, saat makan malam tiba, di meja makan hanya disediakan tiga buah piring.
Pertanyaan : 
Apa yang sebenarnya terjadi ? Mengapa hanya disediakan tiga buah piring saat makan malam itu ?

8. Suatu hari, seorang ayah dan anaknya mengalami sakit bersamaan. Mereka pergi ke rumah sakit dan menemui dokter A. Setelah beberapa hari, keduanya pun berhasil sembuh. Berjalan beberapa minggu kemudian, sang ayah mengajari anaknya bermain sepeda ke jalan raya. Malang tidak dapat ditolak, sang ayah dan anaknya tertabrak truk yang tengah melintas di jalan raya. Sang ayah mengalami luka ringan sedangkan anaknya mengalami luka parah dan tidak sadarkan diri. Ayah dan anak tersebut dilarikan ke rumah sakit tempat mereka berobat beberapa minggu yang lalu. Ayahnya ditangani langsung oleh medis, sedangkan sang anak (ditemani oleh pengendara truk yang merasa perlu bertanggung jawab) dibawa ke ruang ICU dan ditangani oleh dokter A. Ketika dokter A melihat anak tersebut, tiba-tiba ia mengatakan "Ada apa ini? Ini kan anak saya ?!"
Pertanyaan :
Apa yang sebenarnya terjadi ? Siapakah dokter A sebenarnya ?

9. Seorang pria dihadapkan pada pilihan yang berat. Di depannya terdapat tiga pintu menuju tiga ruangan. Ia diposisikan harus memilih salah satu ruangan dan memasuki ruangan tersebut. Di ruangan pertama, terdapat kursi listrik dan dua algojonya, dimana ketika pria tersebut memasuki ruangan pertama, ia akan langsung diseret dan dipaksa duduk di kursi listrik dan langsung disetrum. Di ruangan kedua, terdapat empat belas harimau dengan taringnya yang panjang serta sudah dua bulan tidak makan. Di ruangan ketiga, terdapat tujuh penembak bayaran yang akan langsung menembak pria tersebut seketika ia memasuki ruangan ketiga. Pada akhirnya, pria tersebut memilih salah satu ruangan dari ketiga ruangan tersebut dan ajaibnya ia berhasil lolos hidup-hidup.
Pertanyaan : 
Ruangan mana yang pria itu pilih ? Bagaimana cara pria tersebut berhasil lolos hidup-hidup ?

10. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan. Ketika liburan tiba, keluarga tersebut berencana berangkat liburan ke Paris. Mereka telah mempersiapkan segala perlengkapan dan keperluan untuk liburan mereka. Hari keberangkatan pun tiba. Mereka keluar rumah, membawa koper dan barang-barang lainnya, dan berpapasan dengan si penjaga malam yang bekerja untuk keluarga tersebut. Penjaga malam tersebut pun bertanya hendak kemanakah mereka dan sang ayah menjawab bahwa mereka hendak berangkat liburan ke Paris. Tiba-tiba saja penjaga malam tersebut berkata, "Tuan, Nyonya, dan adik semua, alangkah lebih baik jika kalian mengurungkan niat kalian untuk berlibur ke Paris, karena sesungguhnya semalam saya bermimpi bahwa pesawat yang akan kalian tumpangi mengalami kecelakaan. Terlebih lagi, mimpi tersebut tidak hanya sekali saya alami." Mendengar pernyataan tersebut takutlah sang ibu dan kedua anaknya. Sementara itu, sang ayah langsung masuk ke dalam rumah, mengambil sejumlah uang, keluar menemui si penjaga malam tersebut, dan memberikan uang tersebut padanya sembari mengatakan "Kamu dipecat". 
Pertanyaan :
Apa yang sebenarnya terjadi ? Mengapa si penjaga malam tersebut dipecat ?


DONE~~

Yak, selamat berpikir dan selamat bermain bersama teman-teman yaaa, hehe...
Untuk jawabannya biarkan saya keep dulu supaya lebih seru :)
Tapi tetep aku terbuka buat kalian yang mau berbagi jawaban di komentar bawah sembari membantu temen-temen lain yang mungkin penasaran akan jawabannya.
Have your fun and happy new year 2018 ! 

Instagram : @rica_yulianna
Line : rika_yulianna

Thanks to : @rico.yn @michael_budiii

Tuesday, December 19, 2017

Mystory : Arti sebuah rindu

Mataku tertutup.
Aku mendengar sendiri
bagaimana nada dan irama
dari hembusan napasku

Aku terpaku.
Dalam keheningan ini
otakku bekerja lebih cepat
lebih kuat dari biasanya

Ada cerita, ada tanya, ada kata yang tak terucap
Bisa saja. Tapi kepada siapa ?
Putaran kipas angin ?
Atau kepada pantulan cermin besar
yang tak lain adalah... diriku sendiri?

Bisa saja, jika tujuanku hanya untuk didengarkan
jika tujuanku bukanlah jawaban
jika tujuanku bukanlah balasan
Sayangnya bukan itu....

Aku ingin mendengar ceritamu
Aku ingin jawab atas tanda tanyaku
Aku ingin balasan kata yang terlontar dari bibirmu
Tapi...
dimana kamu ?

Kotak kecil dengan tombol-tombol ini
memang kerap mengantarku
'merasa' lebih dekat padamu
tapi bagiku
rasa saja tak cukup

ya..
Aku memang egois
Aku ingin kamu benar ada disini
Bukan hanya rasa, bukan hanya angan
Bukan hanya tulisan tapi juga ucapan
Bukan hanya suara tapi juga raut wajah

Tapi aku tahu, bukan hanya aku.
Ribuan bahkan jutaan insan merasakan hal ini,
terpisah jarak bahkan waktu.
Ketika tubuh ini menginjak air,
kau malah naik ke puncak bukit.
Ketika tubuh ini terbaring,
kau malah melipat selimut dan menghirup udara pagi.

Tiba-tiba saja aku tersenyum.
Mengapa Tuhan menciptakan jarak dan waktu ?
Bukankah yang dekat terasa lebih menyenangkan ?
Karena ternyata
jarak dan waktu bisa membawa rasa ini
Karena ternyata
rasa merindu bisa sehebat ini

Kala merindu,
ada jeda untuk kita melihat ke belakang
Kala merindu,
pegas otakku memutar momen indah kita ketika bersama
Kala merindu juga,
aku lebih menghargai sebuah kebersamaan

Hei kamu disana,
aku rindu bukan hanya pada bahagia kita
tapi juga pada konflik kecil tiap kita bertatap muka
aku rindu wajah kesal dan luapan amarahmu
aku rindu diam kita tanpa satupun mengalah
aku rindu sindiran kita satu sama lain
Setidaknya kala itu.......
aku melihatmu secara langsung.

Hari ini, detik ini.
Aku hanya bisa terus menerus
mengetikkan tulisan
dan mengucapkan omongan
Aku tak bisa menatap langsung
apalagi memelukmu.

Tapi padamu,
kukatakan dari lubuk hatiku
Hadirmu mencerahkan senja yang kalbu
Ketidakhadiranmu membawa arti sebuah rindu
Jangan letih menunggu
Aku disini...
menanti saat kita akan bertemu.

*ps : i miss u.


Saturday, December 16, 2017

Seventeen

Dua ribu tujuh belas.
Mahasiswa baru angkatan tujuh belas.
Kala umurku masih tujuh belas,
aku mengalami tujuh belas momen ini,
sebelum akhirnya...
.
.
.
Tanggal tujuh belas itu terjadi.

"Aku benar sudah melupakannya. Aku benar sudah melangkah maju. 
Aku bukan lagi yang dulunya selalu menanti tanpa henti. 
Menanti yang tak pasti sampai akhirnya hati ini letih sendiri. 
Terimakasih masa lalu, aku melangkah :)"

Ma, ternyata Yogyakarta menyenangkan..
Aku pikir aku bakalan susah sendiri disini, jauh dari mama, jauh dari papa, apalagi.... aku kan manja :)
Ternyata bekalku di SMA berguna disini. Bekal pintar beradaptasi dan berteman.
Entahlah, mungkin ini terasa mudah karena hanya di awal saja,
tapi orang bilang : kalau awalnya bisa baik, pasti selanjutnya bakalan bisa lancar kan ? :)
Ya aku harap begitu..
Rica seneng ma bisa dapet banyak temen disini, dapet kelompok : Ehe-ehe :)
Masih bisa terus-terusan bareng Thasia dan Leng-Leng juga :)
Bahkan...
Tuhan kasih yang lebih disini. . lebih dari sekadar teman :)
.
.
Ga ngerti harus pilih apalagi dan ga ngerti juga kenapa tiba-tiba memilih kelompok itu.
Ya pokoknya kala itu, aku pengen aja punya 'Soyen, Septi, Ryan, Tia, Desti, Leo' versi Jogja, dan beruntungnya aku dapet 'mereka'. Beruntungnya lagi, aku dapet 'dia' :)

Dibilang cover ? Bukan. Dibilang daftar isi? Bukan juga.
Dibilang bab satu ya belom bisa.
Kusebut ini :

Prolog 
Yang bikin berbeda dari SMA, ujian terasa bebas. Bebas tapi tetep susah. Open book ya tetep susah juga. Bahasa inggris misalnya : buka modul dan buka kamus cetak, ya tapi soalnya sepuluh part dan gak kira-kira. Sayangnya aku ga punya kamus. But, unfortunetely or fortunetely ? :)
"Kak, ada yang punya kamus ?"
"Aku ada, pinjem aja... Tapi syaratnya satu, ikut jalan malem ini...." 
Hei, kamu siapa ?
"Aku pinjem yang boleh dipinjem tanpa syarat aja deh..."
Hmm, itu percakapan singkat kok, tapi....
kok aneh ya ?
Yaa, semua tiba-tiba terasa berubah sejak percakapan singkat itu. Berubah aneh ? Berubah indah ? Entahlah, dasar cewek golongan darah A, ya beginilah :)
Lanjut ke persiapan. Tiba-tiba saja mata ini terus mengikuti satu arah, detik ini, detik berikutnya, dan apa-apaan ini ? STOP :") minta bantuan orang lain juga bisa, ada yang lebih tinggi 'kok untuk tempelin 'Believe in God' kala itu. Yaudahlah ya, sampai jumpa nanti sore....... atau nanti malam ? :)


#1 - Legend
Foto-foto dan pulang.
19.45
"Malioboro yuk Ris ?"
"Beneran nih? Aku mah ayok. Aku pesen grab ya..."
"Ga jadi deh Ris, udah malem....."
Huh, alasan :)
21.35 - "KAKAK-KAKAK PENGABDI SETAN YUK..."
Niatnya bukan untuk malam itu 'kok, hanya saja ada oknum tertentu yang memulai cerita, memulai kisah, dan menjadi awal mula semua-muanya...
"Ayo sekarang dek, kami jemput, nonton jam 23.35" 
. . . . .
Halo gais (atau lebih tepatnya Halo kakak-kakak), gila ya aku bisa gabung bareng kalian malam itu. Aku berani jamin, detik ini aku bakalan 'sangat' menyesal kalau malam itu aku menolak ajakan kalian. Bukan ajakan kalian memang. Ajakanku -- yang langsung mendapat respon positif dari kalian. Bahkan aku masih sangat bahagia meski kenyataannya bangku penuh dan gagal nonton malam itu. Karena : bukan karena ajakan yang berhasil mendapat respon positif, bukan juga karena faktor film tertentu, tapi karena 'kamu' . .
Iya, aku yang terlebih dahulu memulai percakapan personal itu. Tapi percayalah, itu semua bukan karena keinginanku sendiri. Semuanya mereka. Tapi aku yang kena. Awalnya berdelapan dan kamu datang. Dibonceng kamu? Hei, siapa aku :")
Plan B. Permainan itu, obrolan itu, semua kejujuran dan cerita-cerita mendalam milik kalian semua. Aku diizinkan mendengar dan mengalami itu semua bersama kalian.. dan kamu. Ingat nasihat kalian waktu itu ? "Hati-hati sama Si Mbah". Setidaknya nasihat kalian malam itu akan sangat berguna untuk tujuh semesterku kedepan :) Ngantuk ? Pastilah, bodoh. Tapi rasa bahagia terlalu besar, karena disaat aku merasa sendiri, ada kalian disitu. Kamu memang jauh kala itu. Fokusku bukan padamu. Bahkan, adakah kita ngobrol? Kurasa tidak....

#2 - Kebun Buah Mangunan dan Hutan Pinus
Seharusnya kita bubar malam itu. Entah kenapa, entah apa yang merasuki kalian semua hingga akhirnya perjalanan berlanjut. Start pukul setengah empat atau empat pagi kala itu? Entahlah. Tanpa tidur, kalian memang gila semuanya, termasuk aku. Di perjalanan, motor itu tiba-tiba membarengi motor kami.
"Jangan lupa doa dulu" Syuungg...
Tiba di tempat. Aku masih menyimpan video pertama bersama kalian kala itu. Aku masih ingat bagaimana awkward-nya aku ketika aku minta foto dan kamu yang fotoin. Aku ingat potret kita bersama dan disebelahku persis ada kamu :) Ah.. Benarkah aku sudah ada rasa sejak saat itu ? Aku rasa belum. Karena jika sudah, aku takkan berani meminta potret itu secara terus terang ketika di atas sana, ketika semua naik ke puncak dan kamu bertahan didekatku. Alasannya : "Capek ah.." Aneh memang rasanya, aneh banget. Aku rasa itu percakapan pertama kita.... Ingatkah ? hahaha...

#3 - Pengabdi Setan
Ini disebut 'janji yang ditepati' atau 'wacana yang terlaksana'.
Usai gereja aku bertandang ke kamar temanku. Aku hanya merasa terlalu jauh menunggu di lantai tiga ketika kamu akan menghampiri dan membawaku pergi. Berawal dari video kecil yang kamu kirimkan di instagram "Tonton ini dulu sebelum di bioskop nanti....". Seingatku, sampai detik ini aku belum memutar video itu sama sekali :") Aku ingat malam itu jantungku berdesir. Malam itu berbeda dari malam sebelumnya ketika mereka menghampiriku beramai-ramai. Kala itu, di depan pagar hitam berbekal location yang kukirimkan, kamu menjemputku untuk pertama kalinya. Sendirian.
"Aku harus ngajak ngomong apa ya?" 
Sempat muncul pikiran itu dan tidak berguna sama sekali. Cepat saja, aku merasakan nyaman. Bukan, bukan karena aku langsung menyukaimu. Anggap saja, karena jati diriku sebagai anak ilmu komunikasi.
Sampai di tempat aku melihat empat pasang bola mata melirik ke arah kami. Itu mereka. Hanya saja kurang dua. Jujur kala itu, haruskah aku berterima kasih kepada mereka? Ketika dengan gilanya mereka memesankan tiket dengan susunan bangku sedemikian rupa sehingga....... ya kalian taulah. Ada rasa senang, tentu saja. Tapi ada juga rasa takut. Takut kamu risih? Takut kamu aneh? Takut kamu tidak nyaman? Persetan. Ini bukan mauku kok. Lewati saja.
Berikutnya, seperti malam kemarin. "Lanjut kemana?"
Mie Grabyas. Yash, disini tempat potret pertamaku...
Oh bukan, disini tempat potret pertamaku (yang jelas), karena sebelumnya aku pernah mendapatkan yang blur dan tetap kusimpan. Taukah kamu? Hahaha...
Malam itu berakhir lebih cepat dibanding sebelumnya. Ya, tentu saja. Manusia perlu istirahat.
Malam itu juga aku merasa kejadian ini akan menemukan titik istirahat, atau bahkan titik usai ?

#4 - Gedung Alfonsus UAJY
Aku berani bertaruh kalo kalian mengikuti jelas momen ini, kalian akan mengatakan bahwa aku benar-benar kehilangan akal sehat. Percayalah. :")
Kenapa tiba-tiba aku ingin bertemu? Kenapa aku rela memasang muka tebal untuk momen ini? Aku tau aku benar-benar gila hingga pada akhirnya kecewa yang kudapat...
Sore itu ditemani kakak yang punya 'misi' hampir sama denganku, kami berangkat bersama aplikasi hijau menuju tempatnya. Aku juga bingung, apa yang harus kulakukan disana? Hanya saja, aku benar-benar tidak berpikir untuk mengurungkan niat itu sama sekali.....
Kegiatan sudah berlangsung. Aku melihatnya. Kegiatan usai. Dan aku menangkap pesan tersirat dari tatapanmu selepas semuanya. "Ngapain kamu disini?" :")
Walaupun kalimat itu tak terucap langsung, tapi aku mengerti benar itu yang kamu rasakan.
Detik itu aku benar-benar merasa salah menaruh hati. Kebodohan terbesar cewek golongan darah A.
Terlebih lagi momen setelah itu..... Berharap apa aku? Lanjut lagi? Hahaha, bodoh.
Kemarin ya kemarin, hari ini udah beda. Yang terdahulu jauh lebih menarik baginya.
Aku menatap pagar hitam kala itu, langsung menapaki tangga, memutar kunci dua kali dan terduduk diam.  "NO, SUPER DUPER NO" Set as chat wallpaper.

#5 - Gereja Antonius Padua Kota Baru 
"Semangat jogis dan LDPKM-nya!"
Heh, aku telah ditolak dua kali sebelum kalimat itu terlontar.  
Andai momen kali ini tak terjadi, akan terhitung tiga kali penolakan setelah sate dan es jeruk. Tebal memang mukaku. Beruntungnya, momen ini terjadi. Tentu saja berbekal ketebalan muka yang tadi.
"Aku memang rencananya bohong cuma sampe hari ini kok..."
Ya, suka-sukamu memang :)
Berlalulah satu jam lebih sedikit bersama sepasang insan lainnya. Berlanjut? Iya. Makan malam di Toba Nauli. Setelahnya ? Ini menjadi bagian favoritku.
Maaf, bukan Rica namanya kalau tidak balas dendam, tentu saja dengan caraku sendiri. Setelah dua kali penolakan dan kebohongan yang sempat bikin kecewa, "Aku ga mau turun ah..." 
Entah mengapa malam itu menjadi malam favoritku. Mungkin karena malam itu menjadi malam pertama kita keluar berdua setelah sebelumnya selalu bersama yang lain. Heran awalnya kenapa kamu mau, tapi aku memilih untuk tidak memperpanjang pikiranku hingga pada kesimpulan yang semata-mata hanya menjadi harapanku saja :) Begini ya rasanya menghabiskan malam minggu ? Tanpa suatu hal berfaedah. Tanpa tujuan pasti. Sungguh, aku baru tau....
Oh, ada tujuan ding. Acnes :) hahahaha....

#6 - Mbah Ganis, Kaliurang
Aku berani bilang semuanya mulai terasa indah dan begitu mendebarkan setelah momen ini. Bahkan, momen ini termasuk yang paling mendebarkan, bagiku. Entah bagimu.
Berawal dari usainya kegiatan kita. Persis mirip dengan momen pertama. Bedanya, aku sudah menjadi yang dibelakangmu ketika kita beramai-ramai mengarungi aspal. Bukan lagi bersama orang lain. Tapi, bukankah kamu juga 'orang lain' kala itu? Ya, entahlah.
Percaya atau tidak, aku masih mengingat keempat belas pertanyaan yang bodohnya terbagi dua untukmu dan untukku setelah kalah bermain. Sekuat tenaga menahan senyum, sekuat tenaga menahan detakan jantung. Ditambah lagi dengan sebelumnya sempat candaanmu benar-benar tidak memikirkan kondisi dan perasaanku. Untungnya aku menangkap semua kepura-puraan itu dan benar-benar tidak menganggap serius.
"Suka?" Hmm...
"Ada kemungkinan?" Hmm...
Dua puluh tujuh !
Ah, kamu benar-benar sakit jiwa kala itu..... Atau aku saja yang terlalu berlebihan?
Tidak, kali ini aku tidak mau mengaku salah. Pure, ini salahmu. Kalau kala itu aku memang salah persepsi dan membawa semuanya ke dalam hati, itu salahmu. Karena orang bego sekalipun pasti akan merasakan hal yang sama denganku. Fix ya.
Ditambah lagi.....

#7 - Bubur Ayam
"Kamu bakalan capek hari ini, sarapan aja dulu yuk..."
Hei, kamu kenapa? Sejak kapan kamu berubah sebegini drastis ? Bukankah momen malam kemarin itu hanya topeng belaka ? Lalu, kenapa topengmu berlanjut hingga pagi ?
Kamu berubah drastis pagi itu, setelah sebelumnya di momen keempat kamu benar-benar membuatku merasakan arti kecewa, melewati hampir dua minggu dengan ke-flat-an yang luar biasa, hingga akhirnya pagi itu kamu berubah menjadi........perhatian ? :")
Pagi itu menjadi momen pertama juga. Sebelumnya momen keluar berdua pertama kali. Kali ini momen makan berdua pertama kali. Buburnya enak, btw :)
Apa yang sudah kamu rasakan kala itu? Samakah rasa kita? Atau kala itu masih sekadar topeng ?
Banyak, banyak sekali tanda tanya kala itu. Aku semakin takut salah mengartikan semuanya.

#8 - Thor : Ragnarok
Rjj kata mereka. :") Jalan berdua, makan berdua, kali ini... nonton berdua ?
Bukan salahku lagi kalau persepsiku sudah berbeda, harapanku sudah tinggi, dan pikiranku ngalur ngidul, hahaha.. Ingatkah kamu ? Awalnya bukan nonton niat kita. Hanya saja menggunakan alasan hujan, kita menggantikan niat ke gereja dengan ke CGV. Berdosanya kita kala itu....
Dosa memang urusan dosa, hanya saja mengapa aku tidak memilih untuk menolak? Bahkan, jujur saja, aku tidak begitu menyukainya di awal. Apaan Thor? Aku memang judge the book by cover. :")
Ya, semuanya faktor jatuh hati. Harapan terlalu tinggi. Berbalas. Dan akhirnya jadi begini...
Menyesal ? Mana mungkin :) Yaa, tiba-tiba saja hati ini benar-benar memilih...

#9 - Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran 
Sebelum momen ini terjadi, aku benar-benar minta maaf pada banyak pihak.
Maaf Rista gak bisa nemenin kamu belanja di mirota selesai misa malam itu. Maaf Abel gak bisa rayain ultahmu lama-lama bareng Ci Lisa malam itu. Maaf teramat sangat untuk Thasia dan Leng-Leng, aku melanggar janjiku bersama kalian. :")
Awalnya, aku ingin menutup tujuh belasku bersama Thasia dan Leng-Leng. Ya, bersama orang tersayang yang sama namun ditempat baru dan berbeda. Yogyakarta. Bahkan sebenarnya, momen ini masih bisa terlaksana tanpa melanggar janji, hanya saja embel-embel peristiwa setelahnya (yang kamu buat-buat) menjadikan semuanya diluar rencana.
"Mau mengucap syukur bertambah umur?" 
Berbekal syarat untuk minta didoakan olehmu, kita mengarungi jalan aspal yang begitu asing dengan suasana yang juga begitu asing. Beruntungnya, tempat tujuan tidak mengecewakan. Perjalanan yang hampir gelap gulita tanpa lampu motor supermu terbayar dengan suasana tempat tujuan.
Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran.
Mungkin, ini alasannya mengapa aku begitu mencintai Katolik-ku.
Aku begitu menyukai suasana gereja dan kebatinan semacam itu.
Untuk pertama kali, jadi maklum aku tak mengerti mekanismenya. Kami membersihkan diri dulu, lalu duduk. Jauh dari keramaian. Bahkan bisa dibilang, jauh sekali. Bukan di tempat duduk, tapi lebih pada menapak bumi dan menikmati hening berdua..... bertiga bersama Yesus yang hadir kala itu.
Setelah menit berlalu...
"Mau berdoa?"
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Aku menetes.
Sepenggal kalimat terlontar dari bibirmu kala itu : "Dia telah menjadi yang berharga bagiku" 
Bahkan kalimat-kalimat lainnya, ungkapan-ungkapan syukur itu, doa dan permohonan itu,
Pikirku : "Tuhan, aku bahagia. Benar-benar bahagia. Aku tak pernah dibiarkan sendiri memang. Tapi ini terlalu indah untuk memberiku manusia semacam dia, yang mendoakanku pada-Mu, yang dengan tulus menemani menutup umur tujuh belasku"
Hell, aku benar-benar jatuh hati............... :")
Embel-embel setelah momen itu juga menjadi momen tersendiri.
Aku memang buta arah, aku memang belum mengerti jalanan Jogja, tapi setidaknya aku tahu, kamu membawaku memutari tempat yang sama dengan tujuan yang padahal ada di depan mata. Tujuannya?
00.00 | 30 Oktober 2017
"Boom ! Happy birthday ya..." 

#10 - #KejarMimpi
Masih dalam suasana hari bahagiaku. Berbekal ajakan lewat form yang kamu kirimkan via line, berbekal niat skip kelas bahasa inggris juga, kita (bersama mereka juga sebenarnya) mengikuti acara itu. Mengapa kutuliskan disini ?
Aku berpikir dan aku aku merasa pikiranku benar, bahwa acara itu menjadi momen pertama kita bersama mereka lagi setelah sebelumnya kita menghabiskan waktu hanya berdua saja.
Jalan bedua. Makan berdua. Nonton berdua.
Acara ini : kita bersama mereka.
Aku kira kamu akan berubah lagi. Aku kira kamu akan melepas topengmu dan berubah cuek lagi padaku. Ya, aku memang mengira kamu hanya mengenakan topeng ketika bersamaku. Tapi.....
Jujur, aku suka kenyataan bahwa hari itu memakai setelan kaos dan outerku, haha...
Kita tau apa yang terjadi, cukup kita untuk hal itu. Yang pasti, kamu berani membuka jati dirimu sejak siang itu. Potretmu dan Maudy Ayunda memang sempat membuatku badmood setengah mati, tapi setidaknya agak terbayar dengan momen sebelumnya dan ucapan birthday di instastory-mu :) I'm officially eighteen !

#11 - Divisi Tema dan Teks Misa
Kamu bilang aku jahat. Kamu bilang aku sombong. Hei, aku mencoba menahan diri.
Apa kata mereka kalau tiba-tiba saja aku langsung mengangkat tanganku dan memilih untuk menjadi anak buahmu? Ya, pura-puranya aku jual mahal walau dalam hati aku sudah menaruh pilihan sejak pertama. Beruntungnya, space itu memang tersedia untukku.
Langsung bergerak setelah hari itu.
Berbekal tema yang sudah sempat kamu pikirkan dan langsung fix untuk digunakan, kita hanya tinggal mengurusi teks misa. Awalnya Warunk Gacoan tapi akhirnya FTI. Finishingnya ?
Hmmm.... Aku tak ingat siapa yang memulai kala itu, tapi pada intinya hal itu terjadi. Kamu bilang berusaha menahan dan bingung setengah mati antara melakukan atau tidak. Pada intinya, momen itu masuk dalam cerita ini, yang berarti semua memang terjadi dengan indah.
Ya, momen ini juga menjadi momen pertama, yang katanya mendebarkan, bagimu :p

#12 - Misa Jumat Pertama
Aku suka outfit kita yang putih-putih, aku suka kenyataan bahwa kita bergerak pada divisi yang sama, aku suka kenyataan bahwa aku dirigen dan kamu anggota koornya, aku suka bahwa akhirnya aku bisa mendapat potret berdua denganmu, aku suka setelahnya kamu memotretku dengan bunga mawar di depan KKACM, aku suka kamu mengantarku pulang untuk ganti baju, aku suka momen makan-makan kita bersama malam itu dengan kamu tepat di depanku, aku suka momen Sekaten, aku suka momen pohon beringin meski aku tak pernah berhasil dan menahan kecewa-malu setengah mati, aku suka momen ngebut-ngebutan, dan aku...suka...momen...setelahnya :)
Banyak momen terjadi kala itu. Banyak yang bisa kujabarkan sebenarnya jika aku mau. Sayangnya, aku membiarkan semuanya terangkum saja dan biarkan kamu memutarnya kembali jika ingin mengingat lagi :) Momen Jumat Pertama berfaedah, setelah sebelumnya The Failed Jumat Pertama. Aku tau momen-momen ini hampir sama saja dengan sebelumnya. Hanya saja, aku tersadar bahwa aku sudah benar-benar nyaman bersama kalian, dan aku bahagia bahwa kenyatannya...... kalian menerimaku :) Yang membuat berbeda hanyalah momen setelahnya. Aku merasakan bagaimana malam itu aku benar-benar sulit untuk tidur. Bukan karena panas, bukan juga karena lampu yang padam (karena sesungguhnya aku lebih bisa tidur di tempat gelap). Aku juga bingung. Tapi aku tahu alasannya. Bukan, "kita" tahu alasannya :) Berbekal niat yang begitu kuat dariku serta pertahananmu yang sedikit melonggar, atau sebenarnya kamu juga berharap demikian? Entahlah :)
Pada intinya, ini juga menjadi momen pertama..... setelah sekian banyak 'momen pertama' sebelumnya

#13 - Roti Bakar
"Did you like him before?" Aku to the point aja untuk momen kali ini.
Aku bahagia, aku benar-benar bahagia dan begitu menyukai kalimat itu, hahahaha. Kamu pasti ingatkan? Tentu. Karena kalimat itu terlontar darimu.
Masa'kan kita sudah sampai pada tahap.........cemburu ? :")
Secepat itu, semua terasa cepat saja. Hari ini aku masih merasa kecewa, besoknya tiba-tiba saja kita sudah jalan berdua, makan berdua, nonton berdua, dan menjadi yang dianggap 'dekat' oleh mereka dalam waktu singkat. Dan kali ini? "Sedikit..... cuma sedikitt aja" itu yang terlontar darimu ketika aku bertanya langsung. Tapi.....
Luapanmu berubah begitu panjang ketika tempat bahasan berubah ke via line.
Sampai akhirnya, ada kelanjutan dari momen keenam tadi. "Aku sayang kamu"
Jujur, bukan kalimat itu yang aku suka, tapi kalimat setelahnya yang terukir jelas di memo handphoneku. Satu kalimat panjang, dua puluh kata. Speechless.
Aku bahkan sampai tak mampu berharap lebih setelahnya, ini terlalu..........cepat ?
Tidak. Aku sudah sempat merasakan kecewa. Kalau sekarang aku sudah mampu merasa bahagia, kenapa harus dilawan ? :)

#14 - I meet both of them
Sebagaimana tidak ada sesuatu yang berjalan mulus, apalagi untuk kita yang memang belum ada apa-apanya, perasaan menganggu tentu kapan saja bisa saja menghampiri. Bukan menganggu, tapi lebih kepada.... minder ? :( Hell, aku bisa apa dibandingkan mereka ? Setidaknya itu yang kupikirkan.
Aku memang sepatutnya bahagia. Pertama, aku mengenal mereka dari depan bukan dari belakang. Kedua, kamu membiarkanku mengenal mereka, rasanya seperti membuka pintu hidupmu dan membiarkanku masuk. Tapi tetap saja, aku minder. Bahkan, aku berpikir "mana berhak aku cemburu, mengajaknya berbicara saja seharusnya aku tak berhak" 
Setidaknya, mereka baik padaku. Bahkan, detik ini, mereka menjadi begitu baik padaku.
Tapi tetapi saja, bahkan sampai detik ini juga, rasa minder ini belum sirna. :)

#15 - You meet my 'her'
Ya, kamu membiarkanku menemui "mereka"mu. Dan kali ini aku membiarkanmu menemui "dia"ku. Perkenalkan, dia yang paling kusayang sejak SD? SMP? SMA? Kuliah ini? Entahlah, pokoknya hingga hari ini. Awalnya, aku takut dia tidak menyukaimu, karena jujur saja, dia adalah "mama" keduaku setelah mama asliku yang sesungguhnya. Tapi, responnya begitu membuatku lega.
"Dia lumayan..." Dan akhirnya tanpa sadar, detik ini kita bertiga malah sering menghabiskan waktu bersama. Tiba-tiba saja aku memikirkan sesuatu.......
"Apakah 'mereka'mu menyukaiku? Setelah beberapa kali kita berempat jalan bersama..." 
Ya, aku belum pernah sama sekali melontarkan pertanyaanku ini. Aku butuh jawabanmu, setelah kamu membaca tulisan ini :)  
Sayangnya, aku malah merasakan perasaan yang tidak pada tempatnya setelah kita bertiga sering bersama. Untunglah tidak sampai pada detik ini. Bagaimana caranya mengklarifikasi perasaan ini?
Ini salah satu yang membuatku menyukaimu. Aku suka bagaimana cara kita jujur satu sama lain. :)
Tetap bertiga ya, tapi jangan sampai aku merasakan perasaan itu lagi :)

#16 - Jogja Bay
Momen dengan rencana ala kadar. Bahkan, dengan waktu yang juga seadanya. Tapi rencana ini tetap terlaksana. Rame? Hah, hanya berempat :) Setidaknya, aku bisa merasakan suatu keseruan bersamamu. Diluar makan, nonton, makan, nonton, dan kegiatan rutin kita di komunitas yang ada. Dan tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu....
Kalau tiba-tiba aku merasa terlalu dalam sementara kamu masih saja di permukaan, bukankah aku akan merasakan sakit yang sama? Tapi, apakah mungkin kamu masih tetap bertahan di permukaan sementara sudah banyak kerang, terumbu karang, ikan laut yang kita temukan bersama ? Bisa saja.
Tiba-tiba aku berpikir untuk kembali ke permukaan, tentu saja dengan terlebih dahulu mengatakannya padamu. Apakah aku harus kembali pada permukaan? Ataukah kamu akan menyusulku menyelam ke dasar ? Kamu bilang : lalu lintas perairan masih terlalu macet hingga pada akhirnya............

#17 - Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran (Part 2)
Tempat ini lagi ? Yap !
Sebagaimana tempat ini menjadi momen mendebarkanku yang pertama dengan mendengar kalimat yang terlontar dari bibirmu, tempat ini juga menjadi momen mendebarkanku yang berikutnya. Jujur, melihat kamu yang begitu antusias untuk menuju tempat ini lagi, bahkan ketika air menetes dari langit dengan cukup deras, aku langsung menyadari sesuatu. Tapi aku biarkan terjadi, melihat apa yang kamu lakukan, yang sebenarnya juga yang aku nantikan :")
Mau doa apa kita memangnya? Bukan hari ulang tahunmu, hari ulang tahunku sudah berlalu, UAS masih jauh, dan UTS juga sudah lewat. Ya, berdoa memang tidak mengenal tempat dan waktu.
Jadilah kita tetap memejamkan mata dan membuat tanda salib kala itu. "Sudah berdoa?" 
Aku bukan melupakan, tapi malah sebaliknya. Aku mengingat begitu jelas setiap bahasan yang kita lontarkan hingga akhirnya kalimat-kalimat yang menjurus pada arah itu keluar.
Sebagaimana aku merasakan bahwa kamu adalah Rica versi cowok, aku pun mengatakannya bahwa aku merasa kita mirip.
Aku suka moody, begitu juga kamu.
Aku suka bagaimana di saat kita melihat benda A dan pikiran kita sama tentang benda itu.
Aku suka bahwa kita mentertawakan hal yang sama, bukan malah bertentangan.
Hingga akhirnya.....
"Kalau kita mirip, berarti yang aku pengen, juga yang kamu pengen?" 
"Bisa jadi....."
Dan kalimat tanya setelahnya menjadi kalimat crucial antara aku dan kamu. Begitu juga dengan kalimat jawaban atas pertanyaan itu. Tiba-tiba saja, kita benar-benar menjadi "Kita".
Aku melihat jam tangan dan melihat kotak kecilnya.
Aku melihat layar handphoneku dan melihat kalimat yang tertera disebelah jam.
(17.11.17)
.
.
.
.
Halo 17.12.17.
Dua ribu tujuh belas hampir berakhir. Liburan juga telah tiba, sayangnya aku masih di tempat yang sama sementara mereka telah menginjakkan kaki ke tanah asal masing-masing.
Tenang saja, besok aku menyusul :) Aku juga akan kembali....
Sebelumnya, aku merayakan 17.12.17 ini dulu :) Sendirian...
Hai kamu, terimakasih untuk ketujuh belas momen itu, terimakasih juga untuk 17 yang indah di tempat yang begitu indah juga bagiku.
Lewat cerita ini, aku titip rindu untukmu di tujuh ratus empat puluh kilo meter disana.
Aku harap dua ribu tujuh belas cepat berakhir, tentu saja dengan cerita-cerita indah di tempat kita masing-masing.
Sampai ketemu di dua ribu delapan belas.
.
.
Aku sayang kamu :)

Monday, August 28, 2017

Mystory : Langit Kota Yogya

Aku pernah berkata bahwa 'ini nyamanku'
bahkan sampai saat ini aku masih terpaku pada titik itu
titik dimana semua masih terasa mudah
titik dimana pahit pun terasa indah ketika bersama
titik dimana pertemuan seakan menjadi jawaban atas segalanya

sekarang, aku sudah melangkah
jauh ke depan dan jarak semakin terasa
ada ingin, ada harap, dan ada setitik rasa
untuk kembali ke zona nyaman itu
tapi aku tau, aku sudah terlalu jauh

apa yang harus diperbuat sekarang ?
yakinkah aku pada diriku sendiri
untuk menapak di lembaran yang baru ?
yakinkah aku pada diriku sendiri
untuk membiarkan hari kemarin berlalu ?

hari berganti dan waktu juga tak akan pernah menunggu
sadar aku bukan lagi di persimpangan jalan
tapi memang ku sudah melangkah
ke jalan yang asing dan tanpa nyamanku

disini memang tempat yang baru dan hari yang baru
tapi percayalah rindu itu kuat
bukankah kita selalu berhasil melewatinya?
hanya saja ini semakin sulit
bukankah kita memang hidup untuk tantangan ?

pergi bukan berarti melupakan
karena 'nyaman' bukan suatu hal gampangan
selama senyum bisa ku ukir,
aku percaya disana pun kamu begitu

aku akan berusaha menemukan nyamanku disini
bukan sebagai pengganti tapi sebagai pengingat
bahwa nyaman itu indah dan aku punya itu
bersamamu, bersama kenangan....

*
*
malam ini kurenungkan setiap perjalanan
sembari memandang ke langit luas dan aku terpana
langit kota Yogya ternyata seindah ini
dan aku tak mengira
bahwa di kota inilah kita menutup nyaman kita...


#AYD2017

Sunday, August 20, 2017

Hatiku Tertinggal di Asian Youth Day 2017

Rica Yulianna
Lubuklinggau Youth Catholic
Archdiocese of Palembang, Indonesia

Bersama sejuta kenangan dan rasa rindu tak tersampaikan, kutuliskan cerita ini...

7TH ASIAN YOUTH DAY 2017 

Acara ini merupakan Temu Akbar OMK se-Asia yang pada kesempatan ini diselenggarakan di Keuskupan Agung Semarang tepatnya di Yogyakarta. Sebelum AYD dilaksanakan, ada kegiatan Days in Dioceses dari tanggal 30 Juli-2 Agustus 2017 yang mana konsepnya adalah Live in di berbagai keuskupan yang ada di Indonesia. Nah aku kebagian live in di Palembang karena kebetulan aku berasal dari Keuskupan Agung Palembang (KAPal) dan KAPal menjadi salah satu dari 11 keuskupan di Indonesia yang dipakai untuk perhelatan kegiatan DID. Barulah pada tanggal 2-6 Agustus 2017,  acara AYD dilaksanakan di Yogyakarta. 



Nah di post kali ini, aku mau sharing tentang semua pengalaman, semua cerita, semua kisah dan kenanganku selama mengikuti kegiatan AYD 2017 ini. 
Mungkin bakal sedikit alay, mungkin juga malah membosankan :') yang jelas, aku pengen cerita, aku pengen sharing. Harapannya sih untuk para pembaca (khususnya untuk Orang Muda Katolik) bisa jadiin sharingku ini sebagai pemotivasi untuk kalian lebih aktif lagi di kegiatan-kegiatan gereja, terutama OMK'nya.

Okedeh kalo gitu langsung aja yaaa, cuss ! 
*
*

Rabu, 17 Mei 2017
Tanggal ini menjadi awal mula segalanya. (cieileh, wkwk)
Pertamanya, aku dikontak oleh Romo Paulus Kristanto a.k.a. Romo Black selaku Romo Moderator dekanat kami (Dekanat 3), dan beliau minta nomor HP aku.
Hari itu posisiku lagi di Waiting Room Bandara Fatmawati, Bengkulu nunggu flight ke Jakarta untuk ikut Ujian Tulis masuk universitas dan detik itulah aku di telepon oleh Ko Pyndhi, Sekretaris Komisi Kepemudaan KA Palembang (KomKep KAPal).
"Rica, siapin data-data paling lambat sampe malem ini, kalo ga kamu bakal kehilangan kesempatan untuk ikut ke Yogyakarta"
Speechless, kaget, seneng bukan main.

Fyi, sebelum tanggal ini, peserta AYD udah di fix-kan, udah ada tim yang terbentuk dan bener-bener kemungkinan kecil untuk bisa daftar dan gabung menjadi peserta. Tapi ternyata keajaiban dan mukjizat itu masih ada. Jadilah hari itu, dari waiting room, boarding, sampe akhirnya duduk dan pake seatbelt di pesawat, aku kontakan sm Ko Pyndhi bahas segala sesuatu yang perlu dipersiapkan.


And then,

RICA YULIANNA fix jadi peserta Asian Youth Day 2017 sebagai peserta tambahan (hehe) dari kuota peserta AYD yang semula 29 OMK menjadi 36 OMK.
Hadiah dari ujian tulis masuk universitas bukannya lulus dan keterima, tapi malah menjadi peserta AYD 2017. Puji Tuhan banget gais :") 
Soooo .....
Here we are :
PARTICIPANTS OF ASIAN YOUTH DAY 2017 
FROM ARCHDIOCESE OF PALEMBANG

DEKANAT 1
BENEDIKTA PATRIA CANCERINA
BRIGITA DILLA SAVIRACH
CLEMENT WAHYU YULIONO
EDUARDUS ANDREW GANI
FRANSISCA ESTIANA
FRANSISKA SUSAN
FX. ABDULLAH SOLEH
KRISTIAN SANDY PRAYOGA
KRISTIANA RINAWATI
LAURENSIA TRY SANDY
MANAHAP SP SIHALOHO
MARIA FRANSISKA LUGA
NATASIA CINDY SUNYATA
OKTAVIANUS KELVIN E.S.
REYMUNDUS YODI ARYA Y.
SILVIA KUSWANTI
SIMPLISIA DHEKA RIANA
TIMOTIUS JUAN ONGKO
VITUS KETUT INDARIYANTO
YOSEP HUBERTUS ADE NOVIT

DEKANAT 2
ALBERTUS ALEX SAPUTRA
FRANSISKUS DEBORJA A.
GUSTI MADE MAYA ARIANI
MARIA ERNI UTAMI

DEKANAT 3
AGUS SETIAWAN
ARNALDIES YAHARA GULO
DHESY ASFRIANY TINDAON
DYAH KUSUMA NINGRUM
ERNI FITRIANI SIPAYUNG
FRANDES HASTONO SETO P.
HENDRAWAN PUTRA SIMBOLON
MAROLOP MANIK
MAYA KRISTINA DASELFA
RICA YULIANNA
YASINTA DIAN KRISTIANI
YOVAN MARTIUS

PENDAMPING
RD PAULUS TUGIYO
RP GREGORIUS JENLI IMAWAN, SCJ
RD PAULUS KRISTANTO
SR. MARIA CAROLISA, FCh.
ARYO MAHIR MERDEKA PUTRA
MARTINUS RADIN MAHUR
PYNDHI NIAN

Yaps, ditambah 7 pendamping (kan ga mungkin kami berangkat tanpa pendamping, kayak anak ayam tanpa induk haha) berangkatlah kami ber-43 menuju ASIAN YOUTH DAY 2017 !!



~PRA AYD~

Rabu, 26 Juli 2017
Acara resmi emang dimulai tanggal 30 Juli, tapi karena akunya terlalu semangat, jadilah aku berangkat ke Palembang H-4 acara hahaha. Bohong deh. 
Aku berangkat H-4 pasti ada alasan.
Jadi ceritanya, temen-temen peserta AYD utusan KAPal itu diminta oleh Komkep selain menjadi peserta AYD, juga menjadi volunteer kepanitiaan DID AYD.
Keuskupan Agung Palembang 'kan menjadi tuan rumah AYD nih, butuh panitia dong, nah kami ini "diperbantukan" dalam kepanitaan gituu.
Aku sendiri dimasukkan ke kepantiaan sekretariat, dan karena sekretariat itu kerjanya H-7 dan H 1 acara makanya aku dateng lebih awal ke Palembang (itupun udah telat, harusnya lebih awal lagi haha).

26 Juli ini ceritanya aku cuma perjalanan aja menuju Palembang, naik kereta. Belum kerja dan belum ketemu juga sama tim sekretariat.
Sampe di Palembang sekitar jam 5 sore dan aku masih numpang dulu di rumah keluarga, baru deh besok aku FIGHT (widih) bareng semuanyaaaa wkwk...


Kamis, 27 Juli 2017
Pagi sekitar jam setengah 7, aku dianter oleh Om dari rumah keluarga ke Gereja St. Yoseph. Di Yoseph, aku ketemu dulu nih sama partner-sehidup-sematiku selama di AYD, Yasinta Dian Kristiani a.k.a Dian a.k.a Tolol 2 ( iya Tolol 1 nya aku ;) ) 
Kenapa aku bilang partner-sehidup-semati
Jadi, aku sama Dian ini selama kegiatan AYD hampir ga pernah pisah, 
sama-sama peserta tambahan, sama-sama di tim sekretariat, live in nya di paroki yang sama, pas pembekalan diletakin di kamar yang sama, penerbangan juga satu pesawat, eksposure dan workshop AYD satu kelompok . . . 
JODOH BANGET KAN? wkwk















Baju udah samaan terus, kemana-mana berdua, lucunya tuh kami berdua sama-sama tolol, sama-sama bolot, suka ga nyambung dan lambat dong nya :"D
LOVE YOU FULL DEH, TOLOL 2 ! :*


Karena malam 27 Juli itu aku bakal nginep di St. Yoseph, aku letakin dulu koper di kamar, terus.... kami bingung. 
Hari itu tugas kami adalah ke rumah Ko Pyndhi, tapi pagi itu kami belom dapet kontak harus jam berapa kesananya, tapinya lagi kami bolot dan ga bisa diem. Akhirnya pagi itu, kami keluar St. Yoseph, jalaaaaaan ga tau kemana, tiba-tiba nyampe Veteran, dan .... ngegembel di depan toko-toko yang masih belom buka. Padahal setelah itu kami dapet kabar bahwa sebenernya Ko Pyndhi mau jemput kami di St. Yoseph, ah sudahlah...

Next.
Pokoknya sekitar jam setengah 9 (kami ngegembel hampir satu jam gais) kami ketemu Ko Pyndhi, makan mie dulu, ke Pasar Cinde dulu, ke JNE dulu, terus ngambil cetakan banner dulu, baru deh balik ke rumah Ko Pyndhi a.k.a Kantor Sekretariat. 
Disinilah kami baru mulai fight. 
Disinilah kami baru bisa membantu.
Fyi, sebagai sekretaris KomKep, Ko Pyndhi ini udah mempersiapkan semuaaaannyaaa untuk urusan sekretariat ini, mulai dari surat menyurat, daftar peserta, pokoknya semua yang berbau kertas yang jumlahnya ga sedikit, dan posisi kami saat itu cuma rempah-rempah regal yang yaaaaa bantu-bantu sisanya aja :") 
Topjer banget deh pokoknya Ko Pyndhi ini, 4 jempol buat diaa ! (2 jempol tangan, 2 jempol kaki)

Untuk tim sekretariat ga begitu banyak anggotanya. Dengan koordinatornya Ko Pyndhi sendiri, anggota yang lain itu ada aku, Dian, Mbak Rosa, Mbak Tari, Ce Dheka, dan Mas Odie. 
Aku dan Dian adalah yang paling kecil dan paling disayang di tim ini wkwk (rasa-rasa aja), kalo Mbak Rosa dan Mbak Tari itu udah yang paling ngerti deh, banyak hal yg di handle mereka, karena kebetulan mereka ini pure panitia dan bukan sebagai peserta AYD, jadi yaa fokus mereka di panitia DID AYD. Kalo Ce Dheka ini apa yaaa, cantik pokoknya (lah, wkwk) jago banget bahasanya, kuliahnya pindah-pindah dari negara satu ke negara lain, jadi yaa masalah bahasa emang Ce Dheka jagonya. Terakhir, kalo Mas Odie ini juga jago bahasa loh, bahasa inggrisnya lancarr, dan tambahannya Mas Odie ini transportnya kami banget, anter jemput si adek-adek kesayangan ini (aku dan Dian) wkwkwk. 

Iya disini ga ada akunya, 
anggep aja aku yang fotoin wkwk
(Mbak Rosa, Mbak Tari, Dian, Ko Pyndhi, Ce Dheka, Mas Odie)

 Iya itu aku kok :") kucel kayak gembel emang haha...

Nah, kalo tadi aku bilang yang berbau kertas itu urusan ko Pyndhi,
kalo urusan baju, tas, buku, nametag, dan atribut lainnya,
itulah yang menjadi kerjaan kami ...
dan percayalah gais, ini ga sedikit :") wkwk

Siang 27 Juli itu kami start kerjain semua kerjaan yang bisa dikerjakan. Aku lupa apa aja yang dikerjain, pokoknya tiba-tiba aja udah gelep dan masih ada aja yang harus diurus. Percayalah, capek itu pasti, tapi karena rame-rame rasanya tetep Joyful walaupun capek :"D Pokoknya #JanganKasihKendor (by: Romo Black)
Sekitar jam setengah 10 malem, akhirnya ko Pyndhi bersuara.
"Dah kalian pulanglah, istirahat, besok lagi"
Antara seneng dan kasian juga, karena posisi masih banyak yg harus dikerjain sebenernya, kalo kami pulang, yakinlah itu semua diselesaiin sama ko Pyndhi :')
Tapi, karena capek juga, ya akhirnya kami pulang. Dan tentu aja karena udah malem, kami pulangnya dianter, dan yang nganter tentu aja Mas Odie yang sayang kami wkwk 

Sampe di St. Yoseph, aku dan Dian bersih-bersih, beres-beres, dan selanjutnya kami diculik :D wkwk
Iya, jadi ceritanya sekitar jam 11 malem itu, yang katanya kami capek, tapi malah jalan-jalan malem cari makan. Pelakunya sebut saja Bang Octa dan Mas Pitoe. 
Kami keluar St. Yoseph, keliling-keliling dan akhirnya berenti di warung pecel lele, sementara mereka makan ayam, aku makan nasi goreng wkwk. 

Iya nasi goreng dan es teh nya udah habis wkwk

Ini ketemu temen-temen dari Rumah Retret, nyasar sampe ke Veteran
katanya sih jauhhh wkwk

Makasih loh Bang Octa (yang kayaknya baru gajian) untuk traktirannya wkwk
Selanjutnya, di dorong rasa takut-kena-marah-pak-satpam, kami pun langsung pulang ke St. Yoseph, dan bener aja kami sempet di tegur sama mas-mas yang ada di St. Yoseph karena kemaleman, :") maafkan mas, kami hanyalah korban penculikan (dan anak-anak kurang hiburan) wkwk


Jumat, 28 Juli 2017
Hari baru di mulai !
Oke, jadi jadwal hari ini pagi-pagi aku dan Dian tetep ke rumah Ko Pyndhi dulu untuk bantu-bantu lagi. Terus kan siangnya kami laper nih, ko Pyndhi keluar untuk beliin kami makanan, nah pas pulang kami kaget wkwk
Jadi ceritanya sebelum pergi itu ko Pyndhi sempet print logo AYD terus dia bawa pergi, pulangnya ternyata dia bawa makanan dan dia potong rambut ;D
Dan yang bikin kami kaget itu : 

TERNIAT BANGET SUMPAH :") WKWK

Demi AYD gais, ko Pyndhi rela potong rambut kayak gitu..
ga kebayang pas itu udah panjang jadinya gimana wkwk

Next.
Selesai makan siang, Mbak Tari dateng ke rumah ko Pyndhi dan kami langsung dikerahkan untuk berangkat ke Rumah Retret Giri Nugraha KM 7, Palembang. 
Jadi, sebelum DID dan AYD dilaksanakan, kami para peserta AYD juga bersama panitia-panitia DID wajib mengikuti pembekalan dulu. Nah pembekalan ini diadakan di RRGN. Acaranya bakal dimulai tanggal 29 Juli, tapi berhubung tanggal 28 Juli udah bakal banyak yang nyampe di Palembang, kami pun udah harus standby menyambut disana. gituu...

Rutenya, dari rumah ko Pyndhi kami balik dulu ke St. Yoseph, ambil koper (karena bakal langsung nginep), check out (widih, kayak hotel wkwk) dan menuju RRGN berempat (aku, Dian, mbak Tari, dan pak supir Go-car wkwk).
Setelah beberapa menit, kami pun sampaaai :D

Kamar 201 RRGN.
Percayalah, aku sekamar sama Dian :") wkwk

Baru sampai di RRGN sore itu, kami dihadapkan pada penculikan yang kedua wkwk
Jadi ceritanya, sampe di RRGN kami ketemu sama Bang Aldian, salah satu OMK Palembang, yang juga masuk dalam kepanitiaan, dan kebetulan banget sore itu dia bawa mobil dan perut kami lapar, wkwk. tau lah kan maksudnya? :D
Akhirnya, bersama keenam teman dari Dekanat 2 (Maya, Erni, Mas Alex, Mas Andi, Mas Koko, Mas Nandus), yang ternyata udah sampe juga di Palembang sore itu, kami berangkat menuju.... Bakkie Alan :* 
Yang harusnya kami nunggu di RRGN untuk menyambut temen yang datang, apalah daya kami jadi korban penculikan kedua wkwk (padahal seneng juga) 

Wajah sumringah orang-orang yang kabur dari tugas :")
maafkan kami ko Pyndhi wkwk

Kalo kalian main ke Palembang,
#1 must-try itu pempek, nah #2 nya BAKKIE :*

Ga kerasa kami di bakkie alan itu sampe malem, sekitar jam 7. Mbak Tari yang baik hati dan tidak sombong ternyata pesen bakkie goreng bungkus untuk di makan di Rumah Retret. 
Padahal yaa padahal ni yaaa....
Sepulangnya kami ke RR, kami itu langsung disuruh makan malam (dan harus makan), karena emang udah disediain makanan oleh suster. Percayalah, oknum-oknum yang kabur tadi, makan malamnya dikit banget wkwk
Tapinya pas udah sampe kamar, mbak Tari tiba-tiba ngajak kumpul di kamar 202, katanya mau 'rapat' dan mbak tari ngeluarin bungkusan kantong merah :D :D wkwkwkwk
Kalo malam itu kami ketahuan suster, habislah sudah kami. 
Kumpul satu kamar serame itu pasti kena marah, apalagi kumpulnya sambil makan di kamar rumah retret, :") 

Ini wajah manusia-manusia pelanggar aturan :")
Kalo kalian jeli, di tengah-tengah kami itu ada bungkusan merah wkwk...

Banyak wajah yang baru aku kenal hari itu, tapi bisa langsung jadi keluarga saat itu juga.
Itulah bahagianya jadi OMK :") 
28 Juli pun berakhir. Bisa dibilang ini menjadi hari terakhir kami bersantai ria. 
Semangat untuk besok gais :*


Sabtu, 29 Juli 2017
Hari Pembekalan Peserta AYD dan Panitia DID AYD 2017.
Kami bangun sekitar jam 6, mandi, beres-beres dan tim sekretariat pun mulai bekerja. 
Acara pembekalan dimulai sekitar jam 9, jadi pagi itu udah rame temen-temen dateng ke rumah retret dan harus registrasi. Nah inilah yang kami siapkan. 

Pagi itu, untuk pertama kalinya aku ketemu sama semua temen-temen peserta AYD 2017 yang dari Dekanat 1 (Palembang), temen-temen yang bakal habisin waktu 1 minggu lebih bareng aku di AYD nanti. 
Ada Mbak Ria, Mbak Silvia, Ce Rina, Bang Octa yang selalu berisik di grup WA. 
Ada Ce Nana, Ce Dheka, Ce Susan, Ce Uti, para cece-ceceku yang unch-unch :D
Ada Bang Dul, Mas Arik, Mas Cis, trio kwek-kwek sejati ;)

Selesai registrasi, kami semua sarapan, dan sesi pertama ditujukan untuk para peserta AYD terlebih dahulu. Sesi pertama pagi itu di isi oleh Romo Blas. Kami diberi semangat untuk berproses, diberi nasehat, dan diingatkan tentang apa tujuan awal kami ikut acara ini.
"Ingat ya, pulang acara ini harus jadi penggerak di OMK masing-masing" :")

RP Blasius Sukoto SCJ

Iya, itu aku paling depan.
Iya, itu sebelahku Dian. :D

Dilanjutkan sesi bersama Ko Pyndhi, kami peserta AYD 2017 diajak saling mengenal satu sama lain. 
Hei kalian, temen-temen AYD dari KAPal masih inget kan nama-nama ini? :")
Erni Umbrella, Dheka Bulet, Rina Pesek, Dian Cadel, Cis S-nya tiga, Ari jawa, Dul Bedul, Emes Batak, Maya Ayam, Silvia KW, Edo Putih, dll.

Selesai PDKT (cie), kami makan siang dan dilanjutkan dengan sesi 2 bersama seluruh peserta dan panitia. Sesi 2 ini diisi oleh Romo Vincentius Setiawan Tri Admojo (Romo Avin). Membuka sesi, romo Avin memberi kami pertanyaan :
"Apa yang membuat kalian bangga menjadi Katolik?"
Dan jawabannya beragam banget. Dari yang paling ngena sampe yang paling ga nyambung :D 
Ada yang jawab : karena di Katolik ada keselamatan, ada cinta kasih, ada pengampunan. Aku sendiri jawab karena di Katolik "walaupun dipandang minoritas, tapi hati merasa mayoritas". 
Ada jawaban keren banget itu bunyinya gini :
"Karena kalo di Katolik, kita bisa makan daging b2" a en je a ye euy wkwkwk

Di tengah-tengah sesi itu, kami kedatangan teman-teman peserta AYD dari Sibolga.
Aku belom cerita ya? 
Jadi di Keuskupan Agung Palembang sendiri akan ada 8 kontingen yang live in. 
6 region Sumatera (Sibolga, Padang, Pangkal Pinang, Tanjung Karang, Medan, dan Palembang) dan 2 delegasi luar negeri, yakni Malaysia dan India.

Nah, kalo temen-temen lain itu datengnya tanggal 30 Juli, Sibolga beda sendiri nih kemarin wkwk. Tanggal 29 Juli sore mereka udah sampe di Palembang, dan langsung bergabung bersama kami di rumah retret :D

Penyambutan di bandara.
Welcome Sibolga ! :D

Sesi bersama Romo Avin pun berakhir sekitar pukul setengah 5, kemudian kami break sebentar (dan aku malah mandi wkwk). Jam 6 nya kami mengikuti misa perutusan, dengan sebelumnya kami mengadakan evaluasi terlebih dahulu tentang penyambutan teman-teman Sibolga tadi di bandara, sebagai bahan pelajaran untuk penyambutan" di tanggal 30 Juli nya. 
Kalo temen-temen inget (apalagi untuk temen Sibolga dan Dian), ada hal ngakak banget saat evaluasi waktu itu :D Yaaa, biarlah Tuhan, temen-temen Sibolga, Dian, dan peserta AYD saja yang mengetahuinya wkwk.

Selesai misa, kami makan malam bersama, dan acara diakhiri dengan koordinasi akhir untuk semua panitia DAN dengan diselingi acara singkat yakni acara sandal putus :') ini ga lucu gais..... Untunglah, ada oknum-tertentu-yang-baik-hati-dan-tidak-sombong yang berusaha mencarikanku pengganti yang baru (pengganti sandal jepit maksudnyaaa).

Koordinasi Akhir.
Perhatiin deh, aku pake sepatu :") 
iya sandalku putus malam itu, broken heart dia :")

Oke fix, besok semuanya udah tempur bareng. 
Kata ko Pyndhi :
"apapun yang terjadi di lapangan nanti, jangan emosi, hadapi sebisa mungkin, dan tetep JOYFUL !" 
SEMANGAT GUYS ! #JANGANKASIHKENDOR



~DID AYD~

Minggu, 30 Juli 2017
DID AYD hari pertamaaa :*
Sesuai dengan koordinasi akhir malam kemarin, tanggal 30 Juli ini kami udah punya tugas masing-masing. Pagi-pagi banget sekitar jam 5, tim penjemputan ke Stasiun Kertapati (guide, pembawa banner, pemasang tanjak dan selendang, transportasi, dokumentasi) berangkat. Pagi banget itu gais. Untuk tim penjemputan ke Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, mereka berangkat jam 7. Sedangkan kami-kami yang tugasnya di St. Petrus, juga langsung berangkat ke St. Petrus, Kenten jam 7, sambil bantu bawain koper temen-temen tim penjemputan. 
Jadi, Gereja St. Petrus ini adalah sebagai venue utama DID KAPal , tempat untuk menyambut semua kontingen yang baru dateng dan tempat misa pembukaan juga nantinya.

Sebelum berangkat ke St. Petrus. 
GANBATTE ...

Sampe di St. Petrus, aku dan temen-temen sekretariat langsung berkutat dengan tugas kami. Bongkar barang, pasang ini pasang itu, susun ini susun itu, udah beres, kami pun.... menunggu :") 
karena perempuan itu kodratnya memang menunggu... *)lah malah baper, wkwk

Semangat..semangat..
JOYFUL..JOYFUL !!

Sekitar jam setengah 9, kami start menyambut mereka semua. 
Yaa, kami sih fokusnya tetap pada registrasi peserta dan pembagian tas+atribut lainnya.
Diawali kedatangan temen-temen dari Tanjung Karang via kereta, disusul temen-temen dari Batam, lalu delegasi Malaysia, Bangka, dan Medan (via pesawat).
Nih yaa, waktu temen-temen Malaysia dateng, kami nervous-seronok-seronok banget, wkwk. 
Nervous karena pada takut ga bisa ngajak ngomong :"). Seronoknya karena yaa gila ada temen-temen Malaysia gitu. Aku pun sampe lari dari tenda registrasi ke titik penyambutan, buat ngeliat mereka turun dari bus.

Welcome the delegation of Malaysia !
Sebuah potret hasil kabur dari tugas registrasi :")

Setelah kedatangan teman-teman Medan, kami break sebentar. 
Karena kalo ga salah, temen-temen Medan itu tiba di St. Petrus sekitar jam setengah 12, dan yang berikutnya bakal dateng itu (Padang dan India) bakal dateng sekitar jam 1. 
Kami pun makan siang, dan percayalah tidak ada yang lebih nikmat dari makan siang hari itu :")
Jam 1 pun temen-temen dari Padang dateng dan disusul temen-temen dari India. 
Okey, registration done ! :*
Mereka pun diarahkan untuk istirahat, makan siang, juga dipersilahkan untuk mengikuti acara di tenda, sambil menunggu waktu untuk misa sore.

POTRET SEBELUM MISA PEMBUKAAN 

Bareng temen-temen dari Malaysia :* 

Ini Harry Potternya India punya :D
With Simon John 
(orang ini famous banget di AYD 2017, wkwk) 

Misa Pembukaan pun di mulai pukul 5 sore. 
Misa dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ (Uskup Keuskupan Agung Palembang) bersama dengan Mgr Antonio Alwin Fernandes Barreto, Uskup India.
Percayalah, sore itu ngantuknya luar biasa :") 
Untunglah khotbah Mgr Antonio cukup bisa ditangkap dan ga ngebosenin.
Dalam khotbah, Mgr bercerita tentang anak kecil yang ditanya oleh Bapa Uskup :
"Gadis kecil, maukah kamu pergi ke surga?"
"Tidak mau"
Orang dewasa itu heran, lalu ia bertanya "Mengapa demikian?"
Dengan polos, anak kecil itu menjawab,
"Karena mamaku bilang kalau malam hari aku tidak boleh kemana-mana"
Oke, ceritanya cukuplah buat ketawa dan ga ngantuk wkwk. 

Nah, kalo tadi potret sebelum misa, berarti harus ada juga :

POTRET SETELAH MISA PEMBUKAAN 



Kalo yang ini, bukan setelah misa sih, 
ini waktu setelah registrasi sorenya tadi wkwk
With Mgr Antonio Alwin Fernandes Barreto (Uskup India) :*

Selesai misa, kami makan malam dan dilanjutkan ke acara ramah tamah di tenda utama. Ngerti lah ya gimana prosesi ramah tamah? Ada sambutannya, ada tampilan-tampilan juga, ada theme song bareng juga, sampe akhirnya acara selesai sekitar jam 10 malam. Kami pun langsung diarahkan menuju tenda paroki masing-masing untuk mengambil barang yang sudah dikelompokkan oleh panitia.
Jadi, selama proses DID, seperti yang aku bilang di atas tadi, kami akan live-in dan live-in nya dibagi-bagi menjadi 8 paroki. Aku sendiri (dan bersama Dian....lagi) kebagian live in di paroki Santo Fransiskus De Sales Palembang (Sanfrades), tepatnya di rumah Pak Samosir, bersama anaknya yakni Kak Indah, dan temen peserta AYD dari India, Maria Dsouza. 
Malam itu, kami di antar ke rumah masing-masing. Setelah sampai, kami melewati proses kenalan singkat, dan karena badan bener-bener tidak mendukung, walaupun tidurnya bertiga satu ranjang, percayalah malam itu tidurku nyenyak banget :")


Senin, 31 Juli 2017. 
Hari kedua DID AYD 2017~~
Pagi-pagi kami bangun dan aku mandi. 
#NewLesson : ternyata di India itu orang-orangnya biasa mandi sekali sehari (said Maria). 
Pagi itu, Maria ga mandi, tapi dia keramas. Dan segala hal yang berhubungan dengan kamar mandi, ternyata si Maria harus pake hot water :")

Next.
Karena ternyata kami bangunnya telat, dan siap-siapnya kami itu juga memakan waktu. Akhirnya kami buru-buru dan hanya sarapan tempe di warung bapak ibu. Iya, jadi ceritanya bapak-ibu induk semangku ini buka warung kecil-kecillan di depan kompleks rumahnya. Coba waktu sarapannya lama dikit, kan lumayan makan gorengannya bisa banyak *eh haha..

Kak Indah, Maria, Rica, dan tempe-tempe unyu wkwk

Selesai sarapan, kami menuju ke Gereja Sanfrades untuk misa pagi bersama. Selesai misa, kami foto bareng dan siap-siap. Siap-siap apa? Jadi, acara hari ini adalah eksposure bidang kesehatan+bidang pendidikan dan malamnya kami ada acara Joyful Gathering. 

Dari Sanfrades, kami semua diantar menuju RS RK Charitas, yang merupakan karya misi gereja dalam bidang kesehatan. Sampai di Charitas, kami diarahkan terlebih dahulu ke lantai 8, tepatnya di area parkir. Disana udah disediain banyaaak makanan khas Palembang (tiba-tiba aku bersyukur ga sarapan tadi, haha).
Terus kan, aku ambil cendol nih, mau aku kasih ke temenku, Maria Dsouza. Dia nyoba dikit, dan ...
#NewLesson : Maria ga suka manis, katanya orang India sukanya pedes-pedes :")
Selesai makan besar, kami masuk ke auditorium Charitas dan gabung ke temen-temen dalam grup yang berbeda. Aku masuk ke grup LAKSO dan aku duduk disebelah temen dari Malaysia namanya Adrian John. 
Di Auditorium, kami menyaksikan Drama Musikal yang mengisahkan tentang Sejarah RS RK Charitas yang diperankan oleh dokter-dokter dan perawat-perawat dari RS RK Charitas itu sendiri. Dan gais, penampilannya itu keren pake banget sumpahh wkwk, entah berapa lama mereka nyiapin tampilan itu.
But, semenariknya penampilan itu, ternyata Adrian temen Malaysiaku ini..... pules banget tidur dari awal sampe akhir penampilan :")
#NewLesson : katanya mereka ga terbiasa tidur malam dan harus bangun pagi...
Kasian ya :")

Selesai nonton tampilan yang super-duper keren tadi, kami kemudian diajak eksposure yang beneran, keliling rumah sakit Charitas, lalu ke Taman Getsemani yang merupakan makam para pastor dan suster Charitas.

Ini aku bareng Maya dan temen Malaysia ku tadi >> Adrian John. 

Dah capek keliling-keliling, waktunya..... makan siang hehe.
Makan siangku hari itu adalah gudeg, wihi...
Belom nyampe Yogyakarta aja udah makan gudeg nih hoho.

Selesai makan siang, kami lanjut ke tempat berikutnya, yakni Xaverius Center Studiorum (XCS). Nantinya dari XCS, kami akan dibawa berkeliing lagi ke SMA Xaverius 1 Palembang, UNIKA Musi Charitas, dan Seminari St. Paulus Palembang yang berada di satu kompleks. Nah, tempat-tempat ini lah yang merupakan karya misi gereja di bidang pendidikan. 

Dari RS RK Charitas ke XCS, kami naik bus dong.... yuhuuu...

Sampe di XCS, yang awalnya kami niat untuk ikut berkeliling tiba-tiba aja Ko Pyndhi bilang untuk tim sekretariat tetep tinggal aja di XCS, dan ga usah ikut eksposure. Kecewa tu yaaaa, enggak sih haha. Malah rada lega :D karena gais, keliling-keliling itu bukannya ga capek, percayalah :") Kami pun bantu-bantu di XCS dalam kondisi sepi, karena yang tersisa hanya temen-temen dari KAPal doang.

Sekitar jam 5 sore, temen-temen semua selesai eksposure dan diberikan waktu untuk istirahat sebelum nantinya masuk ke acara Joyful Gathering jam 7 malam. Mereka juga dipersilahkan untuk latihan, karena di malam Joyful Gathering itu, nantinya mereka per kontingen akan menampilkan sebuah penampilan :D 
Di jam istirahat inilah, aku dan Dian ketemu sama temen dari India, Carmilina Pinto. 
Dia bilang, dia suka sama kalung-kalung yang kami pakai. Dan yang dia maksud itu adalah Kalung SCJ. Dia juga tiba-tiba pengen jalan-jalan. Akhirnya kami ajak dia jalan kaki...... ke indomaret :"D karena kebetulan katanya dia pengen eskrim (haduh macam-macam sajalah wkwk). 
#NewLesson : orang India satu ini jalannya ngebut banget :") 
Sampe di indomaret, dia keluarin uang 5000 uang Indonesia, dan dia bilang mana eskrim yang bisa dibeli dengan uang ini :") pengen ketawaaa, tapi dosa wkwkwk.

With Carmilina Pinto from India.

Next.
Selesai makan malam, kami pun masuk ke acara inti hari itu. 
JOYFUL GATHERING AYD 2017 ~~
Bersama kami juga hadir temen-temen OMK dari paroki-paroki yang ada di Palembang, ada juga temen-temen dari Dekanat 2 yang ikut meramaikan. Pokoknya malam itu ga bisa di deskripsikan dengan kata-kata :") Seru abis ...
Selama proses, aku dan Dian duduk paling depan dekat panggung, tiap ada yang tampil, pasti kami berdiri dan ikut goyang-goyang ga jelas. Lalu, ada juga adegan menyentuh, dimana saat temen-temen dari Pangkal Pinang tampil, mereka kayak melambaikan senter dari HP jadi light gitu. 

LIGHT FROM US, DID AYD KAPal 2017 :*

Aku baper banget malam itu, bahagia banget walaupun sebenernya badan udah capek ga keruan :") Gimana ga bahagia coba?
Baru pada ketemu kan ya, tapi semuanya tu udah pada baik dan welcome. Senyum di bales, pas kelar goyang bareng terus High Five, theme song AYD bareng... 
Ah Tuhan, bahagia banget jadi Katolik, serius deh :")

DAYS IN DIOCESES 
ARCHDIOCESE OF PALEMBANG
I'M FALLING IN LOVE WITH ALL OF YOU, GUYS :*


Selasa, 1 Agustus 2017
Selamat datang di bulan Agustus, dan selamat memasuki hari ketiga DID AYD 2017.
Untuk hari ini kegiatannya adalah City Tour kota Palembang yuhuuu...
City Tournya nanti langsung aku ceritain bersama foto-fotonya aja yaaa, karena bukan City Tour namanya kalo ga ada foto-fotonya wkwk.

Paginya tetep kami awali dengan ibadah pagi di Gereja Sanfrades, lalu langsung dilanjutkan ke City Tour. City Tour sendiri dimulai sekitar jam 8 dan selesai sekitar pukul setengah 4 sore.
Kami berkunjung ke :
- Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS)
- Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring
- Benteng Kuto Besak (BKB)
- Museum Bala Putra Dewa 

CITY TOUR 
ARCHDIOCESE OF PALEMBANG 
AUGUST, 1ST 2017

Sebelum berangkat nih,
Bersama Mas Verryan, Batam, Pangkal Pinang


With Petrina Muriel Joachim from Malaysia


With Vigil William Andrades from India


Ini di Taman Purbakalan Kerajaan Sriwijaya (TPKS)
Nah, kakak yang pake baju formal beda sendiri itu adalah 
pemandu city tour kami dari dinas pariwisata kota Palembang :D

Cie, sama Dian lagi :") wkwk

Udah puas liat-liat dan foto di dalem, kami pun foto grup di luar.
Ini sebenernya tulisannya I LOVE SRIWIJAYA, tapi yang keambil cuma Sriwijaya doang wkwk.
Ini foto kami, kelompok dari Paroki Santo Fransiskus De Sales :D 



Selanjutnya, ke.... Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring.
Tempat ini akan menjadi venue Asian Games 2018 nanti loh :D 


Don't forget to take a selfie, gais :*



Next to the next, ke Benteng Kuto Besak :D
Ini ada tempat pertama yang muncul di Video Cover Theme Song AYD 2017 oleh KAPal.
Dari BKB ini, kita bisa liat Jembatan Ampera dari ujung ke ujung wkwk..


Yuhuuu, ga tau ini siapa aja,
pokoknya ada yang berpose, ya di foto :D 
Btw, aku ga ada di foto ini gais :")


Aku adanya di foto ini, :*
bareng temen-temen dari delegasi India :D


Don't forget to take a selfie (2) hahaha...

Cie malu cie, malu cie maluu
*)apasih :D haha

Duduk disini serem gais btw :")


Terakhir, kami ke Museum Bala Putra Dewa,
akunya udah kucel ga berbentuk lagi :"D

Abaikan bang Hendra sebagai modelnya,
aku cuma mau nunjukkin rumah yang di belakang itu :D
jadi gais, kalo kalian perhatiin, itu adalah rumah yang ada di uang 10.000'an :D

Akhirnya sore hari tiba, dan City Tour pun berakhir.
Kami diantar pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat, karena malamnya kami akan mengikuti acara Malam Inagurasi sekaligus malam terakhir kami di Palembang :") Malam Inagurasi ini dilaksanakan di paroki masing-masing dan berlangsung setelah kami sama-sama mengikuti Ekaristi malam terlebih dahulu.

Dalam Ekaristi malam itu, Pastor asal India, Father Anthony Raju Juvanes menyampaikan khotbah tentang perumpamaan Unta dan Tenda.
Beliau bercerita bahwa awalnya Unta tersebut menginginkan agar kepalanya boleh masuk ke dalam tenda dan si pemilik tenda mengizinkan. Esoknya, si Unta ingin memasukkan kepala dan badannya ke tenda dan kembali si pemilik mengizinkan. Nmaun pada malam hari, unta tersebut memasukkan seluruh badannya ke dalam tenda, sedangkan pemilik tenda tersebut tidur di luar tenda.
Beliau mengambil pesan dari cerita ini bahwa awalnya mereka (peserta delegasi Malaysia dan India) hanyalah orang asing, namun secara perlahan mereka masuk dan beradaptasi dengan kami peserta dari Indonesia, sampai pada akhirnya mereka merasa begitu diterima sepenuhnya disini. Beliau juga mengatakan :
"Sayang sekali kebersamaan yang indah harus berakhir malam ini, besok kami akan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta."
Ngena gais :")

With Father Anthony Raju Juvanes (from India)

Bye Kak Indah, makasih untuk 3 hari ini dan makasih untuk tumpangan live in nya :*

Selesai misa, kami berproses bersama di Aula Sanfrades. Diawali dengan sambutan-sambutan, menyaksikan penampilan-penampilan dari OMK Sanfrades, nyanyi bareng, theme song AYD bareng, makan malam bersama juga. (makanannya malam itu enak banget gais, jadi kangen pempek :"))
Terakhir, kami para peserta AYD 2017 dipanggil ke panggung untuk menerima berkat perutusan. Holy God :) Sadar bahwa aku adalah yang terpilih dan yang diutus bikin gemeter dan merinding gais :")

Malam itu aku sadar bahwa keesokan hari saat aku terbangun, aku adalah peserta AYD 2017 yang harus siap berdinamika dan berproses dengan teman-teman se-Asia. 
Tuhan Yesus amat baik :* 



~AYD 2017~

Rabu, 2 Agustus 2017

Jam 4.11, aku inget banget, aku loncat dari tempat tidur :")
Hari ini adalah hari keberangkatan kami menuju ke Yogyakarta. Ceritanya, dari tim transportasi Sanfrades itu kemarin malem bilang kalo tanggal 2 Agustus ini kami bakal dijemput jam 4 pagi, mengingat takut macet, banyak yang mau dianter, dan takut ketinggalan pesawat. 
UNTUNG BANGET ! Jemputannya tu dateng telat :") ga kebayang kalo beneran dateng jam 4, dan aku harus nyampe di bandara sambil pake baju tidur dan belom gosok gigi, ga lucu banget gais :")

Jemputan datang jam 5, dan kami langsung otw ke bandara SMB II. Sampe disana, ternyata udah rame bangettt, semua pada pake tas AYD. AYD mendominasi bandara wkwk :D

Kami pun di bandara say goodbye sama temen-temen panitia DID AYD 2017 dari Palembang. Terkhusus buat aku yang bakal langsung lanjut kuliah di Yogyakarta, 
ini bener-bener jadi momen goodbye buatku :")

Terimakasih banyak untuk kalian semua :

Mbak Tari dan Mbak Rosa buat pengalaman kerja sama bareng di tim sekretariat.
Mas Koko, Mas Nandus, Mas Andi, para mamas baruku tapi udah langsung pisah aja :')
Bang Frans untuk dua botol allure nyaaaa...
Mas Indar dan Mas Erick, mamas penyayang Dian dan Rica di paroki yang sama.

Cuma bisa berharap : Semoga dipertemukan kembali di lain waktu. :)



Abangku dari Sijambu kemaren, Bang Frans Sihombing.
*)baik-baik yaa sama doi yang sekarang :D

Mas Indar, Rica, Dian, Mas Erick.
Baru kenal, baru deket, tapi ya harus pisah.
Makasih lo mas udah sayang sama kami :D :D

Setelah goodbye-goodbye ria, kami pun masuk, kumpulin koper, check in, dan masuk ke ruang tunggu. Para peserta dari KAPal ini bakaln flight ke Yogyakarta lewat 2 kloter penerbangan. 
Kloter pertama itu untuk 33 OMK KApal bersama delegasi Malasysia dan India yang ga pake transit. Sedangkan kloter kedua (aku masuk kloter ini) adalah untuk 10 OMK KAPal bareng regio Sumatera dan harus transit dulu di Jakarta.

Oke fix, kami berangkat duluan dan nyampe belakangan :")
Walaupun begitu, tetep JOYFUL ! Yogyakarta gais, bareng-bareng gais, ikut AYD gais !! 

Rica is ready for Asian Youth Day 2017 !


Baru tiba di Jakarta :")
Bersama Joy dan Bang Gunawan dari Sibolga


Ini di pesawat dari Jakarta menuju Yogyakartaaa
Bersama Romo Eko dan Kak Niken dari Tanjung Karang

TOUCHDOWN IN YOGYAKARTA :D :D

Yuhuu, Yogyakarta :D
Terimakasih teman-teman AYD sudah mengantar Rica untuk kuliah *)eh salah ;) haha..
Tiba di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta kami pertama kali ketemu sama Kak Ocha, yang ternyata seiringnya waktu kami baru tahu kalo ternyata dia bukan Liasion Officer (LO, semacam pemandu) kelompok kami :") LO kelompok kami sebenarnya malah ga menyambut kami :") hahaha..

Setelah dari Adi Sucipto, kami langsung dibawa ke JEC, pusat acara AYD 2017 dilaksanakan.
Posisi kami menginjakkan kaki di JEC itu dalam keadaan yang lapar sekali gais :") untunglah ga selang berapa lama, kami langsung dipersilahkan makan. 

Makanan pertamaku di JEC, Yogyakarta.
Dan gais, informasi buat kalian. Panitia-panitia bener-bener sayang sama kami.
Saking sayangnya, selama proses kami ga pernah diizinkan untuk merasakan lapar.
Belum sempet lapar, udah ada makanan lagi :")
TERBAIK POKOKNYA PANITIA :*

Ini suasana setelah makan siang dan sebelum kegiatan selanjutnya.
Kami bertaburan men, kayak rempah-rempah regal :") wkwk

Kegiatan selanjutnya yakni opening ceremony terlebih dahulu, di sapa-sapa, denger-denger sambutan gitu deh haha. Kemudian sorenya kami mengikuti Opening Eucharist. 
Aku ga ngerti lagi gimana perasaanku waktu itu.
Bangga, terharu, merinding mampus ngeliat perarakan Ekaristi saat itu, berpuluh-puluh misdinar, 100 lebih pastor, 40 uskup, berpuluh-puluh petugas liturgi, dan 2000 lebih peserta AYD kumpul bareng dalam nama Yesus Kristus.
Dan yang paling bikin merinding adalah saat itu kami buat Tanda Salib bareng-bareng. :")
Ga nyangka aku punya keluarga sebanyak ini, kumpul di tempat yang sama :")
*)oke ini emang alay, tapi gimana lagi emang gitu rasanya :")

Suasana Opening Eucharist. 
*)maafkan kamera yang tidak memadai :")

Selesai ekaristi, kami makan malam. 
perasaan baru tadi kan makan siang, ini udah makan malam aja :") nanti malamnya pas lagi nonton pentas seni juga dibagiin snack lagi. Makmur banget kami AYD ini wkwk.
Acara berikutnya semacam ramah tamah gitu. 
Bersama kami, hadir Sultan Hamengkubuwono X, Bapak Ignasius Jonan, juga perwakilan dari teman-teman umat Muslim yang turut mendukung kegiatan AYD 2017 ini. 
Kemudian, kami pun menyaksikan Pentas Seni I. Malam itu, yang tampil adalah peserta dari Asia Timur dan Asia Selatan. Pokoknya yaa, aku ga tau gimana cara mereka latihan, mereka itu keren banget. Dan bukan hanya 1 kontingen yang tampil, tapi mereka tampil secara kolaborasi. 
The best laah !

Next. 
Sekitar pukul 22.00 acara berakhir. 
Nah, saat-saat inilah tiba-tiba saja aura "Wong Palembang" kami keluar wkwk
Jadi gini ceritanya, acara berakhir pukul 22.00 dan kami akan diantarkan menuju akomodasi kami masing-masing tempat dimana kami akan menginap. KAPal kebagian menginap di Universitas Sanata Dharma, Paingan yang emang letaknya ga jauh dari JEC. 
Sistemnya, kami akan dipanggil oleh MC untuk keluar secara berkelompok menuju bus kami masing-masing. Di proses AYD itu ada hampir 50 kelompok dan 50 bus akomodasi. 
Kalian tau kan gimana gedenya yang namanya bus? 
Kebayang kan gimana kalo mereka parkir di satu tempat ?
Nah, bus untuk KAPal itu parkirnya paling belakaaaannnggg banget :") :")
Jadilah saat itu, kami yang diminta untuk duduk sambil menunggu, akhirnya malah milih untuk TIDUR sambil menunggu. Ada kali gais 2 jam kami nunggu :") Kami terkapar kayak lagi di pengungsian korban bencana wkwk 
Jam 12 kurang, kami akhirnya dipanggil oleh MC, dan menuju Sadhar untuk istirahat. 
Ga lagi deh bersih-bersih, apalagi bongkar-bongkar barang :") begitu sampe, lepas sepatu, letak barang, TIDUR !! :) :) 
Terimakasih Yogyakarta hari pertama, wkwk.


Kamis. 3 Agustus 2017 

Selamat pagi Universitas Sanata Dharma, Paingan.


Selamat pagi Jogja Expo Center (JEC).

Kalo kalian perhatikan foto di JEC, itu ada temen-temen yang sedang berkelompok tiga-tiga. 
Yups, pagi itu sesampainya di JEC kami disuruh untuk pencar dulu, cari temen dari luar dan kenalan. Aku juga ga mau ketinggalan dong wkwk. 


He's from Laos
*)maafkan aku lupa namanya wkwk.

and they're from Japan,
*)iya yang ini lupa juga namanya wkwk

Kegiatan hari kedua AYD ini bisa dibilang cukup santai dan singkat. 
Pagi itu setelah kenal-kenalan, kami mengikuti misa pagi dan dilanjutkan dengan seminar oleh Pastor Dominicus Bambang Sutrisno. Seminar tersebut membahas tentang sosok Barnabas Sakrikrma. Ia merupakan katekis pribumi pertama di Jawa yang mengajar tentang agama Katolik dan mengumpulkan 173 orang untuk dibaptis oleh Pastor Vanlith. 
*)ya setidaknya itu aja yang aku tangkep :") wkwk

Usai seminar, kami makan siang dan lanjut ke sharing regio Sumatera dan keuskupan. 
Kami membahas tentang peluang dan tantangan dalam menghadapi keberagaman yang ada, terutama di Indonesia. Aku ikut ambil bagian dalam sharing ini dan ikut menyumbangkan pendapat juga kok (cie aktif, haha). Tapi sharingnya pas di kelompok kecil doang, pas kelompok besar aku jadi penonton yang baik :) haha..

Nah, berikutnya adalah kegiatan yang paling seru di hari kedua ini.
COUNTRY EXHBITIT a.k.a pameran kenegaraan. 
Di country exhibit ini kami berkeliling ke stan-stan kenegaraan untuk melihat budaya negara-negara lain. Ada total 22 stan kenegaraan, juga ada stan YouCat. 
Ceritanya nih, diiringi iming-iming 'bakalan dapat hadiah' kami berempat kayak kucing mau beranak dibuatnya :"D 
Jadi, di kegiatan country exhibit ini kami diberi tugas semacam menebak. Jadi kami diberi kartu dengan 20 pernyataan di dalamnya, yang mana 1 pernyataan mewakili 1 negara. Nah tugas kami mencocokkan ke-20 pernyataan itu dengan 20 negara yang benar. 
Gimana cara mencocokkannya?
Cara yang jujur sih dengan cara bertanya di tiap-tiap stan, mencari informasi dan kemudian kami baru mendapat cap.
Cara yang ga jujur (dan ini cara yang kami lakukan, wkwk) dengan NYONTEK kartu orang lain :") 
"Oh Singapore nomor 6, oh Laos nomor 13, Thailand nomor 3 woi, .........."
The Ngakaks Moment banget wkwk..
Tadi aku nyebut berempat kan? 
Siapa aja sih oknum-oknumnya ?

Nih ! 4 cewek di kanan wkwk
Ce Rina, Mbak Silvia, Rica, dan Dian :"D
Kalo Ko Edo dan Ce Uty itu mereka polos kok wkwk.
*)ini foto setelah berhasil 'menyontek' semua isi kartu wkwkwk...

Capek keliling-keliling, kami pun istirahat di Hall utama sambil menunggu waktu misa sore.
Oh ya, ternyata akibat semua peserta semangat keliling (dan hampir semuanya dapet 20 jawaban bener) hadiahnya batal :") HMMMMMM...........
Misa sore dimulai sekitar jam 6, lalu langsung dilanjutkan dengan makan malam. 
Setelah makan malam? Selesai acaranya :")
Iya, sekitar jam 9 acara udah selesai.

Panitianya baik hati, mungkin karena kemarin kami udah kurang tidur, makanya hari kedua ini acara selesai lebih awal. Tapi ya tetep aja, balada bus yang parkir paling belakang, kami harus tetap menunggu antrian. Bedanya, hari kedua ini antrinya ga lama. Sekitar 1 jam setengah, kami udah bisa naik bus untuk pulang ke penginapan (LAMA JUGA YA MASIH, wkwk)


Memanfaatkan waktu menunggu dengan foto bersama. 
Ga full team sih :") 


Jumat, 4 Agustus 2017 
Kalo kemarin kami disuruh pencar terus kembali lagi ke kontingen masing-masing, di hari ketiga ini kami bener-bener disuruh pencar seharian (bahkan dua harian, karena sampe besok hehe).
Untuk hari ini kami akan melakukan kegiatan eksposure (kalo kemarin pas DID eksposure Palembang, nah ini eksposure Yogya, hehe) kemudian ada adorasi dan pengakuan dosa juga.
Nah, untuk Eksposure, kami dipecah menjadi 50 kelompok, dimana masing-masing kelompok itu beranggotakan peserta AYD yang berasal dari paroki, kontingen, dan negara yang beda-beda. Aku sendiri masuk ke Mixed Group 13, dan percayalah di MG 13 ini yang dari KAPal itu hanya aku.....dan DIAN lagi :")
Bener kan, kami selalu berdua :")
Di Mixed Group 13, kami dipandu oleh Kak Lintang dan Kak Aurel sebagai LO nya.
Oh ya, kalo di grup KAPal awal tadi (kami yang cewek-cewek KAPal masuk ke grup 37) kami dipandu sama Kak Ani, Kak Lilik, Kak Bany, dan Kak Danny. 
(maafkan aku lupa kenalin kalian wkwk, mau scroll lagi ke atas bingung mau nyelipin dimana :"))

Awal masuk mixed group 13, kami diem-dieman, ga saling kenal. 
Temen yang pertama kali aku ajak salaman dan kenalan itu Ci Jesica dari Bogor, terus lanjut kenalan sama Ezra, Ci Vivia Agus, Adeline, ada juga temen dari Macau, Korea Selatan. Udah itu doang :")
Barulah pada saat eksposure, aku kenal lagi sama yang lain. 
Kenal sama Ko Kay dan Ko Gerhand (kalo ga salah namanya itu deh, haha)

Untuk Mixed Group 13 itu kebagian eksposure ke Gereja St. Yusuf Bintaran dan Majalah Praba. Kami menuju kesana sekitar jam 11 setelah sesi-sesi singkat di JEC. 
Sampai di Gereja St. Yusuf Bintaran kami disambut dengan paduan suara. 
Selesai disambut dengan paduan suara, kami masuk dan duduk di serambi gereja, mengikuti acara pembukaan, sambutan-sambutan, lalu ada juga penampilan musik keroncong. Setelah itu kami dipersilahkan untuk makan siang.
Makan siang hari itu, TUMPENG gais :* tumpeng mini maksudnya hehe..

Setelah makan, kami diajak mencoba membuat Batik Jumput.
ini kegiatan yang paling menarik buatku, hehe
Jadi, kami dikasih kain putih satu-satu, dikasih tali dan marble-marble juga, kemudian kami mencoba membuat sendiri. Marble nya kami masukin ke kain di bagian yang udah ditandain gitu, terus diiket. Simpel sih caranya.
Nih langsung liat fotonya aja yaaa...

Proses masukin-marble-terus-marblenya-diiket-pake-tali-rafia :D


Setelahnya, kami celupin ke cairan apa gituu..
Pokoknya kata masnya itu adalah cairan pelengket.


Selesai dicelupin, kami jemur sampe setengah kering, 
lalu dicelupin lagi ke cairan pewarna.


JADI DEH, asikkk,
boleh dibawa pulang pula hehe...



Nah ini pertunjukan wayang yang kami tonton 
sembari menunggu batik kami kering.

Kami juga diajak berkeliling gereja.
Jadi ternyata Gereja St. Yusuf Bintaran ini adalah 
Gereja Jawa Pertama di Yogyakarta.


Ini Dian dan kakak LO kami, Kak Lintang.
Gakpapa dimasukin kesini, biar mereka famous ;)

Setelah keliling-keliling, kami kumpul lagi dan membuat semacam refleksi gitu. 
Apasih yang kami dapat selama eksposure di Gereja St. Yusuf Bintaran ini?
Selesai refleksi, kami theme song AYD sebentar, dan setelahnya kami sayonara sekitar jam 5 sore. Ga kerasa ya tiba-tiba udah jam 5 sore aja dan harus kembali ke JEC.


Terimakasih banyak Gereja St. Yusuf Bintaran dan Majalah Praba.
Kalian luar biasa ! Berkah dalem !! :) :)

Sampai di JEC ternyata udah rame aja. Udah banyak yang balik dari tempat eksposure masing-masing. Tapi tetep aja walopun mereka keliatan seru-seru, tetep Mixed Group 13 yang paling seru wkwk.
Tidak berselang lama setelah kami sampai, kami pun makan malam. 
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Adorasi dan Pengakuan Dosa.
Setelah seharian seru-seruan, bahkan setelah 4 hari ini seru-seruan dari DID, kami pun dituntut untuk menyapa Yesus, menyembah sakramen Maha Kudus, dan merendahkan diri dengan mohon ampun lewat Sakramen Tobat.
Malam itu menjadi malam khusyuk dan rohani banget :") 
makin hening suasananya, makin cocok untuk tidur, apalagi hari udah malem, hmmm....
Benar aja, selesai adorasi dan pengakuan dosa, aku tidur pules sambil nunggu antrian bus (lagi) :")


Sabtu, 5 Agustus 2017
Selamat pagi hari keempat AYD 2017 :D
Sabtu pagi seketika kami sampai di JEC kami kembali masuk ke kelompok yang kemaren, mixed group 13. Pagi itu diawali dengan Ekaristi.
Ohya, kalo kalian bertanya apa aja sih isi khotbah Ekaristi setiap harinya di AYD 2017?
Mohon maaf banget, aku ga bisa jawab :") bukan karena pelit ga mau berbagi, tapi emang aku bingung dan ga tau apa yang harus dibagikan, :") biar nanti kalian menyimak rangkaian acara AYD 2017 lewat link yang bakal aku bagiin di akhir post ini aja yaa :")

Next, setelah ekaristi pagi kami mengikut seminar singkat bersama Uskup Joel Z. Baylon.
Seminar itu pada intinya (sepenangkapanku) membahas tentang "teknologi untuk gereja", jadi gimana sih kita sebagai generasi muda memanfaatkan hp, media sosial, dan segala macam teknologi modern untuk mewartakan sukacita Injil. 
Ada satu istilah yang dikenalkan di seminar ini yakni OMG (Online Missionaries God) yang mana ditujukan kepada orang muda untuk menjadi misionaris online.
Pokoknya gitu deh seminarnya wkwk
Kalian tau lah pasti kan gimana anak muda kalo disuruh mendengarkan seminar (apalagi dalam bahasa inggris seminarnya :")) ditambah lagi sebenernya di jam seminar itu, grup Peserta Komunikasi KAPal di WA ternyata lagi rame banget sibuk ngobrol dan ga nyimak seminar :"D 
Maafkan kami :")

Usai sesi seminar, kami diarahkan untuk makan siang. 
Percayalah setiap kelompok yang ada aku (dan Dian) pasti selalu dapet antrian akhir, entah bus pulang, entah makan siang kali ini :") 
Nunggu antrian makan siang, kami Mixed Group 13 memilih untuk eksis.
Mengukir kenangan bersama, cieileh wkwk

Mixed Group 13 in love :* :*

Friends from Taiwan 2 and Malaysia

Friends from South Korea.
Unnie unnie :*

Usai makan siang, acara selanjutnya adalah Workshop. 
Iya kita dengerin seminar lagi :")
Untuk mixed group 13 kami kebagian mendapat seminar tentang :
Youth's Creativity in Proclaiming the Gospel 
Jujur, workshop ini lebih bisa aku ikutin dibanding seminar pagi tadi :") 
Bersama Pastor Richard Lagos asal YouCat Philipina, kami membahas tentang apa pentingnya mewartakan sukacita Injil dan mengapa kita sebagai OMK harus mewartakan sukacita Injil tersebut.

See this little notes ya :)
·        Mengapa kita perlu memberitakan sukacita Injil ?
Karena begitu banyak orang yang dianggap TIDAK BAHAGIA dalam hidup ini. Oleh karena itu, kita sebagai orang muda perlu mengajarkan sesama orang muda bagaimana jalan menuju bahagia itu.

·        Lalu, darimana seseorang bisa dikatakan tidak bahagia ?
Kita dapat menyatakan bahwa “Kamu tidak bahagia” jika :
- Kamu meyakini bahwa "Hidup itu sulit"
- Kamu meyakini bahwa "Banyak orang yang tidak dapat dipercaya"
Padahal *Kepercayaan* adalah langkah awal terpenting untuk memulai hubungan yang lebih dalam
- Kamu berkonsentrasi pada apa yang 'benar' dan apa yang 'salah'
- Kamu membandingkan dirimu dengan orang lain dan hidup penuh kecemburuan
- Kamu memaksakan diri untuk mengontrol hidupmu (mengubah hidupmu)
- Kamu mengisi pembicaraanmu dengan gosip dan keluhan

·        Bagaimana untuk memberitakan sukacita tersebut?
A-2-E
- Aspire to change (kemauan untuk berubah)
Mulailah dari dalam diri sendiri untuk mau menjadi pewarta sukacita injil
- Be a companion (mau menjadi pendamping)
- Communicate love (mengkomunikasikan cinta kepada semua, setiap waktu, dan di setiap kesempatan)
- Do it with your life (lakukan itu pada hidupmu)
- Empower the others (mempengaruhi orang lain untuk menjadi pewarta juga)

Indahnya berbagi, cieileh wkwk
Mengapa bisa nangkep banyak materi gitu, salah satu faktornya karena waktu workshop itu aku duduk di sebelah orang Jepang yang pintar bahasa Indonesia dan ngerti juga bahasa inggris :") wkwk.. 

WORKSHOP 
YOUTH'S CREATIVITY IN PROCLAIMING THE GOSPEL


That is Father Richard Lagos from YouCat Philipina 
*)yaaa, kameranya jelek banget :")

Workshop pun berakhir sekitar jam 4 sore dan langsung dilanjutkan dengan kegiatan Action Plan atau Rencana Aksi.
Kegiatan ini dilakukan secara regio. Jadi, kami regio Sumatera saling berbagi di kegiatan ini tentang apa sih rencana aksi kami setelah pulang dari AYD 2017 ini.
Begituuu....

Regio Sumatera in Love :*

Tidak terasa malam pun tiba..
Tidak terasa ini malam terakhir kita bersama di JEC
Ga bakal ada lagi tidur di JEC sambil nunggu antrian bus,
Ga bakal ada lagi lari-larian saat Country Exhibit,
Ga bakal ada lagi modus ke Tenda Medis jenguk temen sakit karena males ikut seminar :")
Ga bakal ada lagi kakak LO yang teriakin "Make two lines gais"
Duh baper :")

Malam 5 Agustus ditutup dengan Festival Fest. Yang tampil malam itu adalah teman-teman dari Asia Tenggara, ada Singapore, Myanmaar, Philipina, Laos, Kamboja, dll.
Penutupan yang luar biasa malam itu, I will always remember this sweet memories :")


Minggu, 6 Agustus 2017

MISA PENUTUPAN ASIAN YOUTH DAY 2017
@LAPANGAN DIRGANTARA AKADEMI ANGKATAN UDARA (AAU) YOGYAKARTA

AKADEMI ANGKATAN UDARA (AAU)


Proses perjalanan dari parkiran bus ke tenda misa.
Fyi, itu ga deket gais :")

Suasana tenda Misa Penutupan AYD 2017 :")

Suasana hari itu luar biasa banget, sumpah demi apapun.
21.000 lebih umat,
664 petugas koor,
puluhan Uskup,
ratusan Pastor,
mengikuti Misa Penutupan AYD 2017 ini :")
Terharu banget yaampun hahaha...

Misa Penutupan di mulai pukul 9 dan berakhir sekitar pukul 11. 
Pukul 11 itu ternyata temen-temen dari Korea langsung menuju bandara dan flight ke negara mereka, padahal masih ada acara tambahan diakhirnya. :")
Jadi di akhir, setelah misa, kami kedatangan Bapak Wakil Presiden RI, Bp. Jusuf Kalla. Juga di proses itu diumumkan tuan rumah untuk Asian Youth Day ke-8 tahun 2020, yakni ... INDIA :*

Foto terakhir di AAU.
Itu ceritanya mau nunjukin seberapa banyak kursi yang diduduki umat saat misa tadi.
Itu pun aku foto dari tengah, belom dari paling belakang :")

TERIMAKASIH BANYAK KAKAK LO YANG KETJE :* :*

Kak Rosa Bany

Kak Lilik

Kak Ani
*)satu lagi Kak Danny, ga foto bareng, takut kena marah Kak Ocha haha...


GOODBYE AYD 2017 !
THANKYOU FOR EVERYTHING ! 



*
*
Eeh, AYD boleh selesai, tapi cerita tetap berlanjut hehe..
Cerita berikutnya adalah momen khusus, momen istimewa para peserta AYD dari Keuskupan Agung Palembang. 
Ga asik dong ya kalo selesai acara langsung pulang tanpa menikmati malam Yogyakarta terlebih dahulu. Selama di Yogya kemarin-kemarin kan cuma menikmati JEC (sampai semua sudut toilet pernah terjamahi semua :"))


BONUS

Jadi selesai misa tadi siang, kami kembali ke Universitas Sanata Dharma, Paingan, bersih-bersih dan beres-beres dikit, mandi jugaa, lalu sorenya setelah makan sore kami menuju ke Malioboro :D
Emang ga semuanya sih, banyak yang pencar-pencar, tapi tetep aja sepencar apapun kami, ternyata pada ketemunya di Malioboro juga :")
Berbekal Go-Car, bersama Ce Rina, Dian, Bang Octa, Bang Hendra, Ko Yovan, Romo Black, Ko Pyndhi, dan temen-temen dari OMK Curup, Lubuklinggau, Sindang yang kebetulan kuliah di Yogyakarta, kami cussss jalan-jalannn :D

Ini di Tugu sebelum ke Malioboro.
Di Malioboro ga ad foto-foto, pada sibuk belanjaaa wkwk :")

Selesai jalan-jalan, sekitar jam 12 malam kami minum Kopi Joss di angkringan deket Tugu.
Udah deh, selesai deh, bentar lagi nangis deh.......... :")


If this is my last night with you,
Hold me like I'm more than just a friend,
Give me a memory I can use,
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
'Cause what if I never love again?
~Adele - All I Ask


Senin, 7 Agustus 2017
Nangis senangis-nangisnya.
Hari ini mereka semua pulang. 
Ga tau bakal kapan lagi ketemu mereka semua, para kesayanganku peserta AYD dari KAPal :")
Aku harus lanjut kuliah di Yogya, jadilah aku sendiri yang melepas kepergian mereka pagi itu. 
Aku sayang mereka pake banget. Aku percaya mereka juga care sama aku :")
Makasih temen-temen buat Koin Peduli yang kalian lelang pagi itu :") 
Semuanya masih tersimpen dan bakal selalu disimpen. 

Koin Peduli dari temen-temen KAPal :")

Tertanda 20 Agustus 2017, dua minggu setelah AYD 2017,
Aku kangen kalian semua :*
*)ps : Happy birthday, ce Rina :*


Untuk seluruh peserta AYD KAPal,
Kakak, mamas, mbak, abang, cece, koko,
makasih banyak untuk semuanya, udah care samo Rica, samo Dian, Maya 1, Maya 2, dan Erni sebagai yang paling kecil di kepesertaan. 
Terkhusus dari Rica, Rica ucapin salam kangen dari Yogyakarta,
10 hari bareng kalian bener-bener unforgettable moments,
walaupun kalian adalah wajah-wajah yang baru Rica temui untuk waktu yang singkat, dan baru Rica kenal jg lewat chat Whatsapp, tapi kalian bener-bener yang terbaik.
capek bareng, ketawo bareng, joget bareng, seneng-seneng bareng :")

rindu waktu capek bareng sampe sempet marahan samo Dian :")
rindu saling tunggu di kamar mandi samo Ce Rina, Maya, Dian
rindu acara ultah mas Cis malem itu, kita bener-bener kompak
rindu tidur bareng di JEC nunggu antrian bus
rindu dinamika dan pantun-pantunan di bus 37
rindu main YouCat bareng di sela-sela kegiatan di JEC
rindu liat muka kusut kalian semua waktu malam pertama pulang hampir jam 12 ke penginapan
rindu susu ultra milk
rindu moment di Malioboro bareng dan kopi joss nyaa
rindu pipi Rica dicubit ce Dheka
rindu ngunjungin Tenda Medis buat jenguk kak Dhesy, kak Erni, mbak Ria, Maya, Erni :")

Guys, Rica rindu kalian :")



BONUS LAGI ....

VIDEO-VIDEO :



TAK KENAL MAKA TAK SAYANG (PESERTA KAPal)
(VIA INSTAGRAM)


PENDAMPING
RP GREGORIUS JENLI IMAWAN, SCJ
SR. MARIA CAROLISA, FCh.
MARTINUS RADIN MAHUR
PYNDHI NIAN


Banyak banget kekurangan dalam penulisan, bahkan bisa dibilang tulisan yang bener-bener gaje. Butuh kritik dan saran dari kalian :)

Salam Joyful untuk semuanya,
Rica Yulianna