Rintik hujan membasahi tanah
Aroma yang khas tersebar meluas
Merasuk dan mengalirkan sejumput pikiran
Memutar pegas di otak untuk kembali
Kembali ke kenangan waktu itu
Kau sempat membawaku melambung
Tinggi nan jauh ke sudut langit biru
Tapi
Kau juga yang mendorongku
Ke lubang gelap sempit tak berlentera
Angin berhembus
Pikiranku menapak
Terenyak dengan pikiran sedetik sebelum
Apa yang terjadi kemudian ?
Apa rajutan kisah yang ada sekarang ?
Masih samakah ?
Kurasa iya
Tapi pandanganku yang tak lagi sama.
Di langit memang kurasakan sejuta cinta
Cinta yang begitu indah
Tergores begitu dalam di relung hati
Tapi
Cinta yang sama terukir juga di kegelapan
Dalam jarak dan waktu
Walau sempit tak berlentera
Menunggu memang tak mudah
Menanti dalam ketidakpastian apalagi
Tapi aku yakin,
Kenangan yang ada bukan Tuhan berikan
hanya untuk dilupakan
Ada rasa, ada cinta, dan ada kisah
Sesuatu yang berharga
Ketika buku usang ini bisa kuraih lagi
Dan aku masih diombang-ambing keadaan
Aku siap
Aku berusaha untuk sabar
Karena tak ada bahagia tanpa usaha
Karena cinta ini tak pernah akan padam rasanya
Kepada rintik hujan kusampaikan salam hangat
Kirimkan padanya di seberang sana
Biar ia merasakan
Hangat cinta yang kukirimkan padanya
Sekaligus dingin menusuk dari engkau,
Sang Rintik Hujan....
No comments:
Post a Comment